Hippindo Tegaskan Ketetuaan ASEAN Akselerasi Kebangkitan Industri Ritel Nasional
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta - Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) sukses menggelar Indonesia Retail Summit (IRS) 2023, yang digelar pada 14-15 Agustus 2023 di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat.
Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan bersama Indonesia Retail Expo, Hari Belanja Diskon Indonesia/Happy Birthday Indonesia (HBDI), dan Hari Retail Modern Indonesia (Harmoni) 2023.
Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah mengatakan, IRS 2023 memiliki makna penting bagi sektor ritel Indonesia. Karena, dunia ritel Indonesia bisa membuktikan diri bahwa mereka bisa bangkit dan pulih kembali pascapandemi COVID-19.
"Posisi Indonesia sebagai pemegang keketuaan ASEAN, bisa menjadi kekuatan pendukung yang akan terus mendorong kita untuk kembali bangkit dan berkarya," kata Budihardjo dalam keterangannya, Rabu, 16 Agustus 2023.
Ilustrasi Keamanan Belanja Online
- Traveloka
Dia menjelaskan, keempat acara yang dikemas menjadi satu rangkaian ini adalah acara tahunan terbesar yang diadakan oleh Hippindo setiap tahun di bulan Agustus.
"Tujuannya yakni untuk merayakan HUT RI, sekaligus mendorong Indonesia menjadi tuan rumah utama dalam ranah ritel di ASEAN," ujarnya.
Senada, Ketua Panitia IRS 2023, Anne Patricia Sutanto mengatakan, penyelenggaraan Indonesia Retail Expo diikuti oleh 55 Perusahaan ritel dan ekosistemnya, termasuk UKM. Di mana, total sesi panel mencapai 35 sesi, dan total pembicaranya mencapai 100 orang.
"Masing-masing ekshibitor telah menampilkan produk ritel, vendor, dan berbagai elemen ekosistem yang selama ini menggerakan perekonomian, khususnya dunia ritel di Indonesia," kata Anne.Â
"Kami bahkan bisa melihat antusiasme yang luar biasa bagi setiap orang yang hadir ke acara ini," ujarnya.
Tolak PPN Naik Jadi 12 Persen, YLKI Beberkan Ketidakadilan dalam Pemungutan Pajak
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menegaskan penolakan terhadap rencana pemerintah untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
