Turunkan Emisi, 119 Terminal BBM Sudah Distribusikan B35 per Agustus 2023

Nozzle Bio Solar B35 di SPBU.
Sumber :
  • Dok. Pertamina Patra Niaga.

Jakarta – Mayoritas kendaraan saat ini masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) atau energi fosil, dan permintaannya pun sangat tinggi. Di satu sisi, transisi energi nasional saat ini terus digencarkan di Indonesia sebagai langkah pemanfaatan energi yang lebih baik, tak terkecuali di sektor bahan bakar kendaraan.

Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar di Istora Senayan

Pertamina Patra Niaga, bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melihat peluang mendorong penggunaan campuran bahan bakar nabati atau biofuel, salah satunya Biodiesel. Selama kurun waktu 7 tahun terakhir, tingkat pencampuran Biodiesel terus ditingkatkan. Adapun sejak Februari 2023 baurannya ditetapkan sebesar 35 persen atau B35.

Per Agustus 2023, 119 Terminal BBM yang dikelola oleh Pertamina di seluruh wilayah Indonesia sudah mendistribusikan B35 untuk dapat dikonsumsi oleh kendaraan masyarakat.

Yayasan Kesehatan Bangun Ekosistem Layanan Berkelanjutan Lewat Digitalisasi

“Sesuai dengan roadmap penyaluran B35 di 2023, Pertamina Patra Niaga telah menyesuaikan penyaluran B35 di seluruh Terminal BBM yang dikelola, jadi 100 persen SPBU di seluruh Indonesia telah menyediakan B35,” terang Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu, 16 Agustus 2023.

Disalurkan juga Untuk Mitra Industri

Anindya Bakrie Ungkap RI Dorong Investasi Asing yang Menciptakan Lapangan Kerja

Ilustrasi bisnis PT Pertamina Patra Niaga.

Photo :
  • Dok. Pertamina Patra Niaga.

Riva melanjutkan, selain penyaluran ke SPBU, B35 juga disalurkan bagi konsumen atau mitra industri strategis Pertamina sebagai upaya memaksimalkan program bahan bakar nabati yang dijalankan di Pertamina Patra Niaga.

“Transisi energi ke arah BBM yang lebih ramah lingkungan dan Biofuel akan terus Pertamina Patra Niaga jalankan. Ini menjadi dukungan serta kontribusi kami dalam mengurangi emisi dari sektor transportasi lewat penggunaan bahan bakar yang lebih baik. Ini adalah langkah kami mendukung target nasional bauran energi baru terbarukan sebesar 31% di tahun 2050, serta cita-cita Net Zero Emission Indonesia 2060,” ujar Riva.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, implementasi Biodiesel sangat berdampak positif. Pada tahun 2022, penyaluran 10,5 juta Kilo Liter (KL) B30 atau bauran nabati sebesar 30 persen berdampak positif terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca sekitar 27,8 juta ton CO2, belum lagi dari segi menghemat devisa negara hingga USD 8.34 Milyar dan penyerapan tenaga kerja lebih dari 1.3 juta orang.

“Kita tingkatkan mandatori Biodiesel dan ini sebagai subtitusi bahan bakar Solar yang digunakan di mesin diesel, dan juga membawa Indonesia dengan energi yang ramah lingkungan. Pemerintah mendorong BUMN seperti Pertamina dan PLN untuk menggunakan produk yang lebih sustainable dan mendorong ini sebagai Key Performance Indicator pada direksi yang bergerak di bidang energi,” ungkap Airlangga saat menyampaikan key note speech dalam acara Implementasi Mandatori Biodiesel B35 beberapa waktu lalu.

Berkaca dari implementasi B30, B35 diharapkan dapat memberikan dampak yang makin signifikan terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca, diproyeksikan bahkan mengurangi hingga 34.9 juta ton CO2 dari perkiraan penyerapan B35 sebesar 13.15 juta KL.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya