Rakyat Kritik Kepercayaan Internasional ke RI Gak Bisa Dimakan, Ini Kata Jokowi
- Youtube Sekretariat Presiden
Jakarta - Presiden Joko Widodo menjawab soal kritikan masyarakat atas tingginya international trust atau kepercayaan internasional kepada Indonesia.
Mulanya Presiden Jokowi mengatakan bahwa lembaga think tank Australia, Lowy Institute, menyebut Indonesia sebagai middle power in Asia dengan pengaruh diplomatik yang terus meningkat tajam. Di mana Indonesia termasuk satu dari enam negara Asia yang mengalami kenaikan comprehensive power.
"Kemudian ada yang bilang memang kenapa dengan international trust yang tinggi? Rakyat-kan makannya nasi, international trust enggak bisa dimakan. Ya memang enggak bisa," kata Jokowi pada Sidang Tahunan MPR RI dan Pidato Presiden RI di Kompleks DPR RI, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023.
SIDANG TAHUNAN MPR RI, SIDANG BERSAMA DPR RI - DPD RI
- Youtube Sekretariat Presiden
"Sama seperti jalan tol enggak bisa dimakan ya memang. Nah ini, ini contoh menghabiskan energi untuk hal tidak produktif itu, ya begini," tegasnya.
Meski mendapat banyak kritikan dan sorotan masyarakat. Dia mengatakan bahwa dirinya menerima dengan senang hati. Sebab kritikan itu memang harus ada.
"Tapi enggak apa saya malah senang. Memang harus ada yang begini-begini, supaya lebih berwarna, supaya tidak monoton," jelasnya.
Jokowi menjelaskan, tingginya kepercayaan internasional kepada Indonesia menunjukkan bahwa kredibilitas RI sudah diakui dunia.
"Kedaulatan kita akan lebih dihormati. Suara Indonesia akan lebih didengar sehingga memudahkan kita dalam bernegosiasi," terangnya.
Peluang tersebut tegasnya, harus mampu dimanfaatkan. Sebab jika tidak, RI akan mengalami kerugian yang besar. "Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar kita jika melewatkan kesempatan ini karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu kita akan kembali memilikinya," ujarnya.
Prabowo Dinilai Harus Libatkan Lintas Sektoral Wujudkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Presiden Prabowo Subianto harus berkolaborasi dengan pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan.
