Neraca Perdagangan RI Juli 2023 Surplus US$1,31 Miliar Ditopang Batu Bara Cs

Ekspor-Impor.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2023 surplus sebesar US$1,31 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan RI surplus selama 39 bulan berturut-turut.

Daftar Harga Pangan 21 November 2024: Telur Ayam hingga Minyak Goreng Naik

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, surplus pada Juli 2023 tercatat lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, dan bulan yang sama pada tahun lalu.

"Pada Juli 2023 neraca perdagangan barang kembali mencatatkan surplus sebesar US$1,31 miliar. Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus 39 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Amalia dalam konferensi pers, Selasa, 15 Agustus 2023.

Daftar Harga Pangan 20 November 2024: Bawang hingga Telur Ayam Naik

Kapal tongkang pengangkut batu bara saat melintas di Sungai Musi, Palembang

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Amalia menjelaskan, surplusnya neraca perdagangan RI pada Juli 2023 ditopang oleh surplus komoditas non migas sebesar US$3,22 miliar. Dalam hal ini komoditas penyumbang utama adalah bahan bakar mineral utamanya batu bara, lemak hewan minyak nabati terutama Crude Palm Oil (CPO), serta barang besi dan baja.

Daftar Harga Pangan 18 November 2024: Bawang hingga Telur Ayam Naik

"Surplus neraca perdagangan non migas lebih rendah dari bulan lalu dan yang sama pada tahun sebelumnya," jelasnya.

Sementara untuk komoditas migas tercatat defisit sebesar US$1,91 miliar. Dalam hal ini komoditas penyumbang defisit berasal dari minyak mentah dan hasil minyak.

"Secara kumulatif hingga Juli 2023 total surplus neraca perdagangan US$21,24 miliar atau lebih rendah US$7,88 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Neraca Pembayaran Indonesia Alami Surplus Menjadi Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal yang Terjaga

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada Q3-2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, dimana sebelumnya mengalami defisit sebesar USD0,6 miliar pada Q2-2024.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024