HUT Ke-46, Pencatatan Efek Saham di BEI Tertinggi Se ASEAN
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta - 10 Agustus 2023 pasar modal Indonesia genap berusia 46 tahun. Hal itu pun telah menorehkan berbagai capaian positif, yang berhasil diraih para regulator atau Self Regulatory organization (SRO) seperti PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menjelaskan bahwa sejumlah keberhasilan yang telah berhasil diraih pihaknya. Dari sisi pencatatan efek, sampai 9 Agustus 2023 tercatat 62 pencatatan efek saham dengan nilai penghimpunan mencapai Rp 49,15 triliun.
Kemudian, ada pula 70 emisi obligasi, 2 Exchange Traded Fund (ETF) baru, 1 efek beragun aset surat partisipasi (EBA-SP), dan 82 waran terstruktur sepanjang tahun 2023.
"Performa pencatatan efek saham tersebut merupakan yang tertinggi apabila dibandingkan dengan bursa saham lain di ASEAN," kata Iman dalam acara HUT ke-46 diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia, di Gedung BEI, Jakarta, Kamis, 10 Agustus 2023.
Selain itu, sampai saat ini ada 886 perusahaan tercatat dan 29 perusahaan yang mengantre dalam pipeline pencatatan saham di BEI. Per 9 Agustus 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun telah mengalami peningkatan 0,36 persen di level 6.875,11, dibandingkan dengan akhir tahun 2022 lalu.
Apalagi, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sampai 9 Agustus 2023 telah berada pada posisi Rp 10,24 triliun, seiring rata-rata volume transaksi harian bursa yang mencapai 18,5 miliar saham. "Serta frekuensi transaksi harian yang telah mencapai 1,24 juta kali transaksi pada periode yang sama," ujarnya.
Iman menambahkan, ada pula rekor baru dari sisi kapitalisasi pasar, yakni pada 26 Juli 2023 yang mencapai angka Rp 10.078 triliun. Rekor baru lain juga tercatat dari sisi volume transaksi harian tertinggi, yakni pada 31 Mei 2023 yang tercatat mencapai 89 miliar saham.
Sementara minat investor untuk bertransaksi di pasar modal Indonesia juga masih terus meningkat. Jumlah investor pasar modal Indonesia yang tercatat pada KSEI sampai dengan 8 Agustus 2023, mengalami peningkatan 1,15 juta investor menjadi 11,47 juta investor. Hal itu mencakup total investor saham, obligasi, dan reksa dana berdasarkan data Single Investor Identification (SID).
"Untuk investor saham, meningkat 467 ribu investor menjadi 4,91 juta investor saham. Lalu partisipasi investor ritel pun masih memiliki porsi transaksi tertinggi, yaitu 38 persen dari total transaksi investor saham pada tahun 2023," ujarnya.