Pembentukan Holding Dinilai Tingkatkan Value BUMN, Ini Penjelasannya
- Wikagedung.co.id
Jakarta – Kondisi perusahaan BUMN secara struktural dinilai bisa diakselerasi melalui transformasi bisnis dan perbaikan tata kelola perusahaan (good corporate governance). Pembentukan holding BUMN juga harus terus berlanjut dengan berbasis kualitas apabila Pemerintah ingin memperbaiki kinerja menjelang akhir pemerintahan.
"Dengan pembentukan holding maka bisa terjadi peningkatan nilai (value) oleh karenanya strategi ke depan bukan lagi kuantiti namun lebih kepada kualitas," ucap pengamat BUMN Toto Pranoto di Jakarta, dikutip Kamis, 10 Agustus 2023.
Toto menjelaskan, artinya bukan lagi bicara berapa holding BUMN akan dibentuk. Tapi, bagaimana menciptakan nilai (value creation) agar lebih baik sehingga daya saing BUMN holding bisa meningkat.
"Saat ini ada 100 BUMN (sebagian sudah menjadi anak BUMN karena proses holding, atau bergabung jadi satu karena merger). Dari jumlah itu terdapat 25 BUMN pada posisi teratas yang mampu menghasilkan lebih dari 85 persen total pendapatan dan laba dari seluruh BUMN," kata Toto.
Artinya hanya BUMN unggulan saja yang mampu mempunyai kinerja relatif bagus. Sisanya sebagian besar masuk kategori BUMN yang tidak perform.
Lebih lanjut Toto menilai, proses pengawasan dan evaluasi perusahaan BUMN yang dilakukan Kementerian BUMN saat ini sudah baik. Begitu pula pengawasan dan evaluasi atas seluruh proyek infrastruktur termasuk di sektor transportasi yang dikerjakan sejumlah BUMN Karya.
Hal itu dalam rangka menjamin transparansi serta kesesuaian proyek tersebut sehingga dapat segera beroperasi dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sekaligus memberikan efek berganda besar terhadap perekonomian.
Sebagai contoh, terkait operasional LRT sebelum dibuka untuk Masyarakat. Hal itu juga sebagai wujud tanggungjawab Kementrian BUMN, agar semua proyek infrastruktur khususnya sektor transportasi saling terintegrasi, sehingga bermanfaat buat Masyarakat luas.
Hal itu sesuai dengan arahan Presiden yang menugaskan Kementerian BUMN agar melakukan evaluasi, mencari solusi bersama kementerian terkait. Sehingga dapat mendorong percepatan pembangunan proyek-proyek transportasi sesuai target.
Lebih lanjut Toto menjelaskan salah satu fokus BUMN Karya dalam jangka pendek ini adalah restrukturisasi utang sebagai prioritas. Kesepakatan dengan para kreditur harus cepat ditangani. Kemudian untuk jangka panjang perbaikan struktur keuangan harus dilaksanakan, di mana jumlah porsi permodalan harus ditingkatkan sehingga terjadi keseimbangan dengan unsur pendanaan dari utang.
Toto juga berharap penegakan tata kelola perusahaan yang baik perlu diintensifkan. Sehingga berbagai upaya perbaikan yang dilakukan bisa berjalan sesuai dengan yang ditargetkan.
"Saya menyambut baik kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejagung untuk penanganan kasus pidana BUMN. Namun akan lebih baik apabila didukung oleh pengawasan internal BUMN yg lebih berkualitas," ucap Toto.