Pemerintah Kantongi Pajak Netflix Cs Rp 13,87 Triliun hingga Juli 2023

Netflix.
Sumber :
  • Study Breaks Magazine

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, hingga 31 Juli 2023 setoran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Netflix Cs sudah mencapai Rp 13,29 triliun. Jumlah itu berasal dari pungutan 139 pelaku usaha Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) yang ditunjuk.

Soal Kenaikan PPN, Haidar Alwi: Dari Rakyat Akan Kembali ke Rakyat

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Dwi Astuti mengatakan, sampai dengan 31 Juli 2023, Pemerintah telah menunjuk 158 pelaku usaha. Dari keseluruhan pemungut yang telah ditunjuk tersebut, 139 di antaranya telah melakukan pemungutan dan penyetoran sebesar Rp 13,87 triliun. 

“Jumlah tersebut berasal dari Rp 731,4  miliar setoran tahun 2020, Rp 3,90 triliun setoran tahun 2021, Rp 5,51 triliun setoran tahun 2022, dan Rp 3,73 triliun setoran tahun 2023,” kata Dwi dalam keterangannya Selasa, 8 Agustus 2023. 

Kemenkeu dan BI Rapatkan Barisan, Susun Rencana Terbitkan SBN dan Operasi Moneter 2025

Anime di Netflix

Photo :
  • Netflix

Dwi menuturkan, selain dua penunjukan yang dilakukan, di bulan ini Pemerintah juga melakukan pembetulan elemen data dalam surat keputusan penunjukan atas Audible Ltd. Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.03/2022, pelaku usaha yang telah ditunjuk sebagai pemungut wajib memungut PPN dengan tarif 11 persen atas produk digital luar negeri yang dijualnya di Indonesia. 

Tarif PPN Jadi 12 Persen Dukung Pemerintah Jalankan Program Strategis

"Selain itu, pemungut juga wajib membuat bukti pungut PPN yang dapat berupa commercial invoice, billing, order receipt, atau dokumen sejenis lainnya yang menyebutkan pemungutan PPN dan telah dilakukan pembayaran," jelasnya. 

Menurutnya, kedepan untuk terus menciptakan keadilan dan kesetaraan berusaha (level playing field) bagi pelaku usaha baik konvensional maupun digital. Pemerintah masih akan terus menunjuk para pelaku usaha PMSE yang melakukan penjualan produk maupun pemberian layanan digital dari luar negeri kepada konsumen di Indonesia. 

"Kriteria pelaku usaha yang dapat ditunjuk sebagai pemungut PPN PMSE yakni, nilai transaksi dengan pembeli Indonesia telah melebihi Rp 600 juta setahun atau Rp 50 juta sebulan; dan/atau jumlah traffic di Indonesia telah melebihi 12 ribu setahun atau seribu dalam sebulan," ujarnya.

Ilustrasi pembayaran QRIS.

Jajan Pakai QRIS Bakal Kena PPN 12 Persen? Simak Faktanya di Sini!

Metode pembayaran QRIS dianggap praktis, cepat, dan banyak digunakan di berbagai tempat, mulai dari warung kecil hingga restoran besar.

img_title
VIVA.co.id
29 Desember 2024