Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan Catat Pertumbuhan Tertinggi di Kuartal II-2023
- ANTARA FOTO/Fauzan/hp.
Jakarta – Ekonomi Indonesia kuartal II-2023 tumbuh 5,17 persen secara year-on-year (yoy). Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Moh. Edy Mahmud mengungkapkan, hal itu dapat terlihat dari seluruh lapangan usaha yang tercatat tumbuh positif.
Terutama untuk lapangan usaha utama, antara lain yakni sektor manufaktur, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi, yang juga tercatat melanjutkan transfer tumbuhan positif.
"Lapangan-lapangan tersebut share-nya sekitar 64,36 persen, dari PDB kita di kuartal II-2023," kata Edy dalam telekonferensi, Senin, 7 Agustus 2023.
Dia pun merinci, lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi yang pertama adalah di sektor transportasi dan pergudangan, yang tumbuh sebesar 15,28 persen. "Kemudian yang kedua adalah jasa lainnya yang tumbuh sebesar 11,89 persen, serta yang ketiga adalah akomodasi dan makan minum yang tumbuh 9,89 persen," ujarnya.
Edy menambahkan, jika lebih didalami lagi, beberapa sektor atau lapangan usaha di kuartal II-2023, seperti sektor manufaktur, pertumbuhannya lebih ditopang oleh masih kuatnya permintaan domestik maupun global.
"Kami mencatat, manufaktur makanan dan minuman tumbuh sebesar 4,62 persen didorong oleh peningkatan produksi CPO dan CPKO, serta peningkatan konsumsi makanan dan minuman saat lebaran, baik Idul Fitri maupun Idul Adha," kata Edy.
Kemudian, lanjut Edy, sektor industri logam dasar yang tumbuh sebesar 11,49 persen, didorong oleh peningkatan permintaan ekspor komoditas baja dan ferronickel. Selain itu, industri alat angkutan juga tumbuh sebesar 9,66 persen, didorong oleh peningkatan permintaan domestik dan luar negeri terutama kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
Kemudian di sektor perdagangan, pertumbuhan perdagangan terutama ditopang oleh peningkatan aktivitas produksi. Pedagang besar dan eceran tumbuh sebesar 4,97 persen, didorong oleh peningkatan aktivitas produksi, konsumsi, dan mobilitas masyarakat.
"Jadi perdagangan ini lebih banyak dipengaruhi oleh kegiatan produksi, kemudian konsumsi masyarakat yang semakin meningkat, serta mobilitas dari masyarakat itu sendiri," kata Edy.
"Kemudian di sisi lain perdagangan mobil dan sepeda motor dan reparasinya, tumbuh sebesar 6,56 persen didorong oleh peningkatan penjualan mobil dan sepeda motor," ujarnya.