Divestasi Vale Sudah Tahap Finalisasi, Menteri ESDM: Tinggal B to B Saja

Menteri ESDM, Arifin Tasrif di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta.
Sumber :
  • Antara/Desca

Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, upaya pemerintah dalam melakukan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk sudah memasuki tahap finalisasi.

7 Jenis Divestasi yang Bisa Membantu Perusahaan Meningkatkan Keuangan dan Daya Saing, Apa Saja?

Padahal, Presiden Jokowi sebelumnya pernah mengatakan bahwa kebijakan pemerintah terkait urusan divestasi Vale ini, akan diputuskan pada bulan Juli 2023.

"Soal Vale ini tinggal finishing. Jadi sekarang tinggal b-to-b aja mengenai divestasi ini," kata Arifin di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 4 Agustus 2023.

Genjot Efisiensi dan Pertumbuhan Bisnis, Bank Jago Gandeng Google Cloud Manfaatkan AI

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya.

Dia memastikan, pada prinsipnya pihak Vale sudah setuju untuk melepas kembali 14 persen sahamnya. "Sehingga nanti totalnya kalau sudah jadi (divestasi) itu menjadi 54 persen, karena dulu kan sudah divestasi 40 persen, dan sekarang ditambah 14 persen," ujarnya.

Penuhi Standar Global, Bank Mandiri Perkuat dan Perluas Sistem Keberlangsungan Bisnis

Sementara untuk skema manajemennya, Arifin mengatakan bahwa hal tersebut harus mempertimbangkan sejumlah kepentingan ke depan dan kompetensi masing-masing. Karena menurutnya, kepentingan ke depan ini mengacu pada rencana pengembangan yang diputuskan manajemen.

"Mengenai skema joint management, tentu saja ini yang harus mempertimbangkan kepentingan ke depan, kemudian tergantung kompetensi masing-masing," kata Arifin.

Selain itu, hal-hal lainnya yakni soal investasi pengembangannya seperti apa, visinya bagaimana, serta sejumlah hal lain yang semuanya harus diputuskan oleh pihak manajemen. "Manajemen siapa? Siapa yang nanti beli? Nah, itu urusan b-to-b," ujar Arifin.

Kemudian, lanjut Arifin, untuk urusan pencatatan aset, Dia mengatakan mengatakan bahwa pihaknya akan membantu mendudukkan berbagai pihak, untuk mengambil keputusan bersama terkait masalah pencatatan aset tersebut.

"Nanti kita lihat bagaimana mekanismenya. Karena sebagai perusahaan dalam negeri maupun perusahaan asing, ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi. Makanya kita akan dudukkan bersama, biar bisa diputuskan bersama," ujarnya.

Meningkatkan bisnis fashion

Crazy Growth: Rahasia Sukses Hill House dan Produk Multi-Miliar Nap Dress

Tantangan bisnis kecil di tengah ketidakpastian ekonomi. Memulai bisnis kecil bukanlah hal yang mudah, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global. Banyak bisnis...

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024