Bahlil Pastikan LG Bakal Lanjut Garap Mega Proyek Pabrik Baterai EV Rp 142 Triliun

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia memastikan, mega proyek kerja sama pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), antara konsorsium BUMN IBC dengan LG Konsorsium, akan tetap dilanjutkan.

Hilirisasi Dorong Peningkatan Investasi dan Perluasan Lapangan Kerja

Usai menemui Chief Executive Officer (CEO) LG Energy Solution, Young Soo Kwon, Bahlil mengatakan bahwa LG telah sepakat untuk melanjutkan komitmen pada proyek grand package kerja sama ini.

Karenanya, Bahlil pun meyakini bahwa LG Konsorsium juga memiliki tujuan yang sama dengan Indonesia, dalam upaya hilirisasi sumber daya alam, peningkatan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia, dan penciptaan lapangan kerja.

Jangan Salah Paham! Ini Penjelasan Lengkap Crypto & Bitcoin (BTC) untuk Pemula

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

"Kementerian Investasi berkomitmen terus mengawal proses perizinan dan kemudahan investasi LG di Indonesia, agar cepat terealisasi dan memberikan manfaat khususnya bagi Indonesia dan Korea," kata Bahlil dalam keterangannya, Jumat, 4 Agustus 2023.

Bahlil Sebut Subsidi Energi Bakal Disalurkan 2 Skema, Begini Penjelasannya

Sementara, Chief Executive Officer (CEO) LG Energy Solution, Young Soo Kwon mengatakan, saat ini pihak Konsorsium LG siap melanjutkan diskusi pendirian perusahaan, yang diharapkan mendapatkan persetujuan dari dewan direksi masing-masing anggota konsorsium. Sehingga, dimungkinkan untuk dilakukan ke tahap konstruksi pada tahun 2023 ini.

"Saat ini LG telah menyelesaikan penentuan pemegang saham di perusahaan patungan di setiap rantai pasok. Setelah tercapainya kesepakatan di struktur saham, LG konsorsium yakin negosiasi akan jauh lebih mudah dan menargetkan untuk memulai konstruksi pabrik katoda di 2023," ujar Kwon.

VIVA Otomotif: Baterai untuk mobil listrik buatan Hyundai Energy Indonesia

Photo :
  • VIVA/Yunisa Herawati

Sebagai informasi, mega proyek senilai US$9,8 miliar atau Rp 142 triliun ini merupakan proyek kerja sama antara konsorsium LG dan konsorsium BUMN IBC, yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco Future M, Antam dan IBC. 

Langkah awal proyek ini dimulai dari pembangunan pabrik sel baterai di Karawang, dengan total investasi sebesar US$1,1 miliar. Di mana, pabrik tersebut akan memproduksi sel baterai secara komersial sebanyak 10 GWh pada April 2024.

Selanjutnya, investasi mega proyek akan dilanjutkan dengan pembangunan pabrik smelter, prekursor, dan katoda, serta kerja sama pertambangan yang saat ini dimiliki Antam di Buli, Halmahera.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya