Ada Peralihan Konsumen, Pertamina Catat Lonjakan Transaksi 1,2 Juta Tabung Gas LPG 3 Kg

Ilustrasi gas melon alias tabung gas Elpiji 3 Kg.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyoroti adanya fenomena peralihan dari konsumen gas non-subsidi ke gas subsidi atau LPG 3 kg.

Rahasia Kompor Gas Awet dan Api Biru: Ikuti 9 Cara Merawatnya dengan Benar!

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, mengonfirmasi mengenai adanya fenomena tersebut. Dia bahkan mengatakan dalam beberapa waktu terakhir, telah terjadi peningkatan pada angka konsumsi tabung gas LPG 3 kg.

"Dimana puncaknya yakni pada 31 Juli 2023, angka transaksi mencapai 1,2 juta per hari," kata Riva dalam telekonferensi pers 'Transformasi Subsidi LPG Tabung 3 Kg Tepat Sasaran', Kamis, 3 Agustus 2023.

Cara Pertamina Dorong UMKM Binaan Regional Naik Kelas ke Nasional

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan sidak penyaluran LPG ke sejumlah pangkalan.

Photo :
  • Dok. Pertamina Patra Niaga.

Dia pun membeberkan daerah mana saja yang memiliki jumlah transaksi terbesar, pada puncak lonjakan transaksi LPG 3 kg yang terjadi di tanggal 31 Juli 2023 tersebut.

Dukung Pemulihan, Pertamina Kerahkan Bantuan ke Posko Pengungsian Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Antara lain yakni di wilayah Jawa Bagian Barat dan Jawa Bagian Tengah, yang menjadi daerah dengan peningkatan transaksi gas LPG 3 kg terbesar. "Dimana terdapat 36 ribu pangkalan resmi di Jawa bagian barat, dan 45 ribu di Jawa bagian tengah," ujarnya.

Karenanya, Riva memastikan bahwa pihaknya pun langsung melakukan evaluasi terkait hal tersebut. Saat ini, Pertamina Patra Niaga diakuinya tengah menyoroti perihal adanya penambahan jumlah pangkalan resmi, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Saat ini, ada sekitar 244 ribu pangkalan resmi Pertamina untuk penyaluran LPG 3 kg subsidi," kata Riva.

Selain itu, Riva juga mengaku bahwa telah terjadi fenomena penambahan jumlah pangkalan setiap tahunnya, yang trennya berada di angka 10 persen. Hal ini menurutnya harus menjadi perhatian khusus bagi Pertamina Patra Niaga, terkait dengan jumlah pasokan dan kuota yang tersedia terhadapnya.

"Kalau tambah pangkalan lagi, kita lihat ketersediaan kuota. Karena itu dibuat berimbang dengan kebutuhan konsumen tersebut," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya