Kemenko Perekonomian Dorong Bonus Demografi Genjot Ekonomi RI Jadi Negara Maju

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto mengatakan, perekonomian RI pada masa kepemimpinan Airlangga Hartarto menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dihadapkan oleh berbagai macam tantangan. Mulai dari meningkatkan kemampuan perekonomian domestik hingga menjawab tantangan global

PPN 12% Membebani? Ini Alasan Mengapa Frugal Living Bisa Guncang Ekonomi RI

Haryo mengatakan, ketahanan ekonomi nasional menjadi bagian esensial untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya saing. Serta menjadi prasyarat dalam merespons berbagai tantangan global dan domestik.

Hal itu ditegaskannya paa momen HUT Kemenko Perekonomian ke-57. Kemenko ekonomi pun senantiasa terlibat secara penuh dalam menjaga ketangguhan perekonomian nasional.

Gibran Minta Menpar Gelar Event hingga Convention di Lokasi Pasca-Bencana Guna Pulihkan Ekonomi Setempat

Dia menjabarkan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sejak awal terbentuk pada tanggal 25 Juli 1966 telah menjadi bagian utuh dalam mengawal perekonomian Indonesia. Setelah dijabat pertama kali oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Kemenko Perekonomian sejak Oktober 2019 dipimpin oleh Airlangga Hartarto dalam Kabinet Indonesia Maju. Nomenklatur Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sendiri baru dimulai pada tahun 2000.

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Photo :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
Tolak PPN Naik Jadi 12 Persen, YLKI Beberkan Ketidakadilan dalam Pemungutan Pajak

“Kemenko Perekonomian di bawah kepemimpinan Menko Airlangga terus melakukan berbagai upaya extraordinary untuk mendukung berbagai kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo guna menjaga resiliensi perekonomian nasional,” ujar dalam keterangan Rabu, 26 Juli 2023.

Haryo menuturkan, meskipun berbagai indikator perekonomian nasional telah menunjukkan tren pemulihan yang cukup atraktif. Indonesia masih dihadapkan pada tantangan multidimensi yang memiliki kompleksitas lebih tinggi yakni The Perfect Storm atau 5C yakni COVID-19, Conflict, Climate Change, Commodity Prices, dan Cost of Living. 

"Krisis dan ketidakpastian global tersebut berdampak pada disrupsi rantai pasok global serta menyebabkan krisis pangan, energi, dan keuangan," jelasnya.

Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto

Photo :
  • istimewa
Menginjak tahun 2023 dan dengan berakhirnya pandemi menjadi endemi jelasnya, fundamental ekonomi Indonesia masih berada di posisi yang kuat. Fakta itu menjadi modal baik untuk menghadapi kondisi ekonomi global yang diprediksi melambat di tahun 2023. 

“Dengan bonus demografi yang tengah dimiliki Indonesia serta keharusan Indonesia segera keluar dari middle income trap, mari kita bulatkan tekad dan semangat untuk selalu memberikan karya terbaik dalam membangun perekonomian nasional, menuju Indonesia maju dan sejahtera. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersinergi dan memberikan dukungan luar biasa kepada Kemenko Perekonomian untuk membangun perekonomian Indonesia yang lebih tangguh,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya