Cetak Rp 34 Miliar di Kuartal I-2023, Laba Bersih Bank Amar 2023 Diproyeksi Meroket
- Dokumentasi Amar Bank.
Jakarta - PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) sebagai bank digital yang melayani segmen ritel dan UMKM, berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 34 miliar pada kuartal I-2023.
Karenanya, laporan riset terbaru yang diterbitkan oleh Sinarmas Sekuritas memperkirakan, laba bersih Bank Amar untuk keseluruhan tahun 2023 diproyeksikan mencapai Rp 111 miliar.Â
"Ke depan, laba bersih diperkirakan terus meningkat menjadi Rp 181 miliar pada tahun 2024, dan Rp 279 miliar pada tahun 2025," sebagaimana dikutip dari laporan riset Sinarmas Sekuritas, Senin, 24 Juli 2023.
Laporan tersebut meyakini bahwa hasil keuangan positif Bank Amar itu akan berdampak pada tingkat pengembalian ekuitas (ROE), sebesar 5 persen pada tahun 2024 dan 7 persen ROE pada tahun 2025. Hal itu menjadikan Bank Amar sebagai salah satu bank digital yang berhasil menghasilkan keuntungan.
Bank Amar pun diyakini telah mengalami perkembangan yang kuat, dengan pertumbuhan luar biasa dalam rekening tabungannya. Dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) yang mengesankan sebesar 73 persen, rekening tabungan Bank Amar melonjak menjadi Rp 150 miliar dari tahun 2019 hingga 2022.
Laporan Sinarmas Sekuritas itu juga menjelaskan, tabungan Bank Amar diperkirakan akan mencapai tingkat pertumbuhan tahunan lebih dari 50 persen, dan berkontribusi pada peningkatan yang signifikan dalam CASA (current account saving account).
"Tujuannya adalah meningkatkan proporsi CASA dari total simpanan nasabah, dari 18 persen pada tahun 2022 menjadi lebih dari 25 persen pada tahun 2025," ujar laporan tersebut.
Pada kuartal ai-2023, tabungan pihak ketiga mencapai sebesar Rp 133 miliar, dengan tabungan rata-rata per nasabah mencapai Rp 1,3 juta di antara lebih dari 100 ribu pengguna pada aplikasi perbankan digital mereka.
Deposito berjangka Bank Amar diketahui juga telah rebound hingga melebihi Rp 1 triliun di kuartal I-2023. Berdasarkan perkembangan ini, target pertumbuhan yang konservatif sebesar 25 persen telah ditetapkan untuk tiga tahun ke depan.
"Sinarmas Sekuritas memproyeksikan bahwa jumlah deposito berjangka akan melampaui Rp 1,5 triliun pada tahun 2025, atau dua kali lipat dari angka tahun 2022. Angka yang kuat ini memberikan landasan yang kokoh untuk pemberian pinjaman lebih lanjut melalui 'Tunaiku,' sebagai aplikasi pinjaman digital unggulan Bank Amar," ujarnya.