Geger Ratusan Warga Garut Terlilit Utang Fiktif, Begini Kata PNM
- Diki (Garut)
Garut - Ratusan warga Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut Jawa Barat, dibuat geger karena terlilit utang Lembaga Permodalan Nasional Madani (PNM). Padahal mereka mengaku selama ini tidak pernah mengajukan pinjaman kepada pada PNM.
Corporate Secretary PNM, L. Dodot Patria Ary mengatakan pihaknya tengah melakukan penelusuran mencari kebenaran dari kasus dugaan kredit fiktif ratusan warga. Pasca Pandemi Covid-19 terdapat penyesuaian, yaitu tidak melakukan pertemuan tatap muka dengan calon nasabah sehingga dalam proses pencairan dibantu ketua kelompok.
" Sejak 11 Juli 2023 lalu, pihak PNM memverifikasi warga yang tercatat sebagai debitur tetapi merasa tidak memiliki pinjaman," ujarnya, Kamis 20 Juli 2023.
Selain memverifikasi warga yang merasa tak memiliki pinjaman, pihaknya juga melakukan penyelidikan internal PNM Garut. Hal itu untuk mengetahui permasalahan di internal PNM pasca munculnya kasus dugaan kredit fiktif.
"Kami juga sudah membuka posko pengaduan sebagai salah satu niat baik pihak PNM dalam penyelesaian kasus tersebut, " ungkap Dodot.
Lanjut Dodot, untuk proses hukum pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan internal PNM. Jika memang diperlukan pihak PNM sendiri akan melakukan jalur hukum dalam kasus dugaan kredit fiktif tersebut.
"Beberapa langkah yang akan kita ambil, pasti kita pastikan sesuai dengan ketentuan yang ada," pungkasnya.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa ratusan warga Desa Sukabakti, Garut secara mengejutkan tercatat sebagai pemilik utang pinjaman di PNM Mekar. Hal tersebut diketahui, usai petugas dari PNM melakukan penagihan ke salah satu warga di Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul Garut.
Saat dilakukan penagihan, warga mengaku tidak pernah meminjam uang ke PNM, selanjutnya kasus tersebut kemudian dibahas di tingkat desa. Setelah ditelusuri, ternyata warga tersebut selain tidak memiliki utang piutang dengan PNM juga tidak tercatat sebagai peminjam uang.
Menurut informasi yang dihimpun dari Pemerintahan Desa Sukabakti bahwa total warga yang diketahui diduga menjadi korban kredit fiktif mencapai 400 orang lebih.