Sri Mulyani: Kalau Cuma Bilang Menkeu Utang Melulu, Anda Sudah Ketinggalan Kereta

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, saat ini isu soal utang pemerintah bukan menjadi masalah yang harus selalu diperdebatkan. Sebab, ini dalam konteks instrumen pendanaan penyelenggaraan pemerintahan.

Dia menegaskan, masih ada sejumlah permasalahan yang lebih kompleks yang perlu diselesaikan, di tengah berbagai perdebatan mengenai kondisi global yang semakin menantang saat ini.

"Jadi kalau Anda cuma bilang, 'Bu Menteri Keuangan utang melulu,' Anda ketinggalan kereta, jauh banget," kata Sri Mulyani dalam seminar 'Indonesia Rising' di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis, 20 Juli 2023.

Ilustrasi utang.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Menkeu mengatakan, dalam upaya menghadapi berbagai tantangan di dunia yang semakin kompleks saat ini, negara-negara lainnya juga menghadapi persoalan yang sama soal instrumen pendanaan negaranya masing-masing.

Termasuk soal utang sebagai salah satu instrumen umum sumber pendanaan, yang dalam pelaksanaannya pun dipastikan akan dilakukan dengan sangat hati-hati.

"Karenanya kita itu sangat berhati-hati sekali," ujarnya.

Untuk, Sri pun mendorong para generasi muda untuk berpikir kritis, supaya bisa turut berpartisipasi aktif dalam menangani isu-isu global yang semakin kompleks saat ini. Hal itu tentunya juga membutuhkan berbagai solusi konkrit, yang turut mempertimbangkan berbagai aspek dalam pengambilan keputusannya.

Curhat Sri Mulyani ke DPR: Jadi Menteri Keuangan Tidak Enak

"Kebijakannya gimana, instrumennya apa, caranya gimana. Terus gimana ngomong sama pelaku bisnis gimana, ngomong sama masyarakat gimana, edukasinya seperti apa," kata Sri Mulyani.

"Instrumennya apa, apakah pajak atau subsidi, utang atau instrumen ekuitas, itu semuanya menjadi sangat konkrit," ujarnya.

Sri Mulyani Akui 2024 Jadi Tahun Berat Capai Target Penerimaan Pajak
Ketua Umum APRINDO 2024-2028, Solihin

PPN Naik Jadi 12 Persen, Ketua Aprindo Minta Sri Mulyani Tinjau Ulang

Ketua Umum Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) minta Menteri Keuangan Sri Mulyani meninjau ulang rencana kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) hingga 12 persen.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024