Airlangga Ungkap RI Bisa Jadi Negara Maju dengan Hilirisasi dan Nilai Tambah Industri Manufaktur

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya.

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, upaya hilirisasi dan penambahan nilai dari kekayaan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Indonesia tengah digencarkan. Dia memastikan, ke depannya upaya hilirisasi itu juga akan semakin dimaksimalkan, dengan menyasar sektor manufaktur di Tanah Air.

Catat! Ini Daftar Barang dan Jasa Bebas PPN 12% di 2025

"Indonesia mempunyai sumber daya alam yang kuat, maka hilirisasi itu menjadi penting, dan ini akan terus didorong ke depannya terutama industri manufaktur," kata Airlangga dalam seminar 'Indonesia Rising' di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis, 20 Juli 2023.

Ketum Golkar yang juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Berlin, Jerman.

Photo :
  • Istimewa
Mulai 1 Januari 2025, Ini Daftar Barang dan Jasa yang Kena dan Bebas PPN 12 Persen

Dia menerangkan, target hilirisasi pada industri manufaktur nasional itu merupakan salah satu syarat bagi Indonesia, untuk menjadi negara maju. Di mana untuk menjadi negara maju, faktor pengungkit bagi Indonesia hanya ada dua hal yakni investasi dan manufacturing value added (nilai tambah produksi).

"Dimana kontribusi industri bisa mendekati 29 persen, dan juga tentunya ke depan kita akan mendorong SDA yang tangguh," ujar Airlangga.

Berstandar Tinggi, Inovasi dan Layanan Cinema XXI Dapat Pengakuan Dunia

Apalagi, lanjut Airlangga, SDA yang tangguh itu merupakan kesempatan yang terbatas, karena rentang waktunya tidak lama. Sehingga, berbagai upaya yang bisa dilakukan pemerintah untuk memanfaatkan momentum tersebut, salah satunya yakni melalui peningkatan sumber daya manusia (SDM).

"SDA yang tangguh itu jangka waktunya mid-term, sangat pendek. Oleh karena itu kartu pekerja didorong, vokasi didorong, dan program Kampus Merdeka juga didorong," ujarnya.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto

Penjelasan Menko Airlangga Hartarto Terkait Sektor yang Bebas PPN 12 Persen

Walau mulai dari tanggal 1 Januari 2025 itu PPN 12 persen diberlakukan oleh pemerintah, tetapi ada beberapa sektor yang tidak terkena imbas dari  kenaikan tarif tersebut.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024