Jumlah Orang Miskin di RI Turun Kecuali Pulau Sulawesi, BPS Ungkap Sebabnya

Ilustrasi kemiskinan di Indonesia.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, jumlah penduduk miskin meningkat di pulau Sulawesi. Padahal, di seluruh pulau Indonesia lainnya angka kemiskinan tercatat menurun.

Impor Susu Indonesia hingga Oktober 2024 Capai 257,3 Ribu Ton

Sekretaris Utama BPS, Atqo Mardiyanto mengatakan, penyebab kemiskinan di Sulawesi meningkat dikarenakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang rendah, dibandingkan pulau lainnya.

"Pada Maret 2023 ini, penduduk miskin masih terkonsentrasi di pulau Jawa dan Sumatera. Dan bisa kita tau penurunan persentase kemiskinan hampir terjadi di seluruh pulau kecuali Pulau Sulawesi," kata Atqo dalam konferensi pers, Senin, 17 Juli 2023.

Impor RI Oktober 2024 Naik Capai US$21,94 Miliar

Kemiskinan dan ketimpangan nampak nyata di permukiman di bantaran sungai

Photo :
  • vstory

Dia menjelaskan, dari semua pulau hanya Sulawesi yang menunjukkan peningkatan persentase kemiskinan dari 10,06 persen September 2022, menjadi 10,08 persen pada Maret 2023. Angka itu mengalami peningkatan 0,02 persen.

BPS Catat Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia Naik 0,85 Persen pada 2024

Berdasarkan data resmi BPS, kemiskinan di pulau Jawa turun menjadi 8,79 persen pada Maret 2023 dari September 2022 yang sebesar 9,03 persen.

Kemudian Sumatera, dari 9,47 persen pada September 2022 turun menjadi 9,29 persen pada Maret 2023. Kalimantan dari 5,90 persen turun menjadi 5,67 persen, Bali dan Nusa Tenggara dari 13,46 persen menjadi 13,29 persen.

"Penurunan angka kemiskinan terbesar terjadi di Maluku dan Papua sebesar 0,42 persen. Tentunya ini datanya dibandingkan September 2022 dan Maret 2023, ada 27 provinsi ini mengalami penurunan tingkat kemiskinan," jelasnya.

Ilustrasi pembayaran pajak.

PPN Naik Jadi 12 Persen Bisa Bikin Kemiskinan Makin Parah hingga Wisman Ogah ke Indonesia

Pemerintah akan menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024