Harga Daging Ayam dan Cabai di Sumedang Mahal, Omzet Pedagang Turun hingga 50 Persen
- ANTARA/Rahmad
Sumedang – Harga daging ayam hingga sayuran di Pasar Sandang Sumedang Kota, Jawa Barat masih tercatat tinggi pada Kamis, 13 Juli 2023. Imbasnya, omzet pedagang pun turun hingga 50 persen.
Salah satu pedagang daging ayam potong, Sujana mengatakan, naiknya harga daging ayam ini sudah terjadi sejak dua bulan lalu pasca lebaran Idul Adha. Kenaikan disebut sudah terjadi di tingkat peternak.
Harga daging ayam potong di tingkat pedagang saat ini dijual seharga Rp 42 ribu per kilogram. Padahal, jika harganya normal, daging ayam dijual seharga Rp 36 ribu rupiah per kilogram.
"Lagi naik, sekarang Rp 42.000, biasanya kalau normal Rp 36.000 atau Rp 38.000 per kilogram. Naiknya sebelum lebaran sampai sekarang belum turun," kata Sujana kepada tvOnenews.
Sujana melanjutkan, akibat mahalnya harga daging ayam ini, omzet pendapatan pun menurun hingga 50 persen. Namun, dia mengaku kurang tahu alasan daging ayam naik.
"Pendapatan menurun sampai setengahnya. Kalau penyebab kenaikan harga daging ayam ini saya kurang tau, dari sananya sudah naik saja," ucapnya.
Selain daging ayam, kenaikan paling signifikan juga terjadi pada cabai merah. Salah seorang pedagang sayuran, Rony menyebutkan, cabai merah yang biasanya dijual seharga Rp 60 ribu per kilogram, kini dijual Rp 90 ribu rupiah per kilogram. Kenaikan harga cabai dipicu karena pasokan yang sedikit serta banyaknya permintaan.
"Harga cabai sekarang saya jual Rp 90.000 per kilogram, bisanya saya jual Rp 60.000 per kilogram. Naiknya dari bulan kemarin. Kalau yang lainnya normal" kata Rony.
Sedangkan harga kentang yang awalnya dijual Rp 16 ribu per kilogram, kini dijual Rp 20 ribu rupiah per kilogramnya. "Pengennya harga-harga pada turun lagi secara normal lagi. Karena, berpengaruh pada omset pendapatan, saya omset turun sekitar 20 persenan," ucapnya.
Kenaikan sejumlah harga bahan pokok juga dikeluhkan pembeli, seperti Marli. Ia berharap harga kebutuhan pokok yang naik agar segera kembali normal lagi.
"Iya pengennya harga yang naik agar kembali turun lagi, supaya tidak memberatkan masyarakat," kata Marli.
Laporan: tvOne/Lutfi Setia Rafsanjani