Incar Dana Segar Rp 2,4 Triliun dari IPO, Cinema XXI Bakal Perbanyak Bioskop di RI

Bioskop Cinema XXI
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

Jakarta – PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (NSR) atau yang dikenal sebagai Cinema XXI, bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mereka akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, atau 10,0 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Konglomerat Sugiman Halim Investasi Jumbo Saham BOAT, Kepemilikannya Naik Jadi 10,51 Persen

Direktur Utama PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk, Hans Gunadi mengatakan, masa penawaran awal dalam rangka IPO akan berlangsung mulai tanggal 10-14 Juli 2023.

"Rentang harga penawaran saham berkisar Rp 270-Rp 288 per saham, dengan target dana sebanyak-banyaknya sekitar Rp 2,4 triliun," kata Hans di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat, 7 Juli 2023.

Cinema XXI Raih Sertifikasi Halal Jual Produk Makanan dan Minuman

Konferensi pers IPO Cinema XXI.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Dia menjelaskan, pihaknya akan menggunakan sekitar 65 persen dari dana hasil IPO, untuk pendanaan belanja modal pengembangan jejaring bioskop di Indonesia. Antara lain melalui pembangunan bioskop baru, pembelian peralatan proyeksi gambar dan suara dengan teknologi terbaru, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan kualitas bioskop yang ada saat ini demi kenyamanan penonton.

IHSG Ditutup Menguat ke Level 7.321, Saham Emiten yang Baru IPO Ini Langsung Melesat

"Sekitar 15 persen akan digunakan untuk modal kerja, dan 20 persen akan digunakan untuk pembayaran kewajiban jangka pendek," ujarnya.

Hans mengatakan, industri bioskop di Indonesia memiliki pertumbuhan yang kuat pascapandemi COVID-19. Hal ini tercermin dari antusiasme masyarakat untuk kembali menonton film di bioskop, yang sudah berangsur-angsur pulih di sepanjang tahun 2022 hingga kini.

Untuk melanjutkan tren pertumbuhan yang positif ini, Cinema XXI mengambil aksi korporasi IPO sebagai salah satu langkah strategis guna mengukuhkan komitmen mereka. Yakni untuk selalu memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat dalam menonton film favorit.

"Termasuk dengan membuka bioskop di daerah-daerah yang potensial di seluruh Indonesia," ujar Hans.

Dia mengaku sangat optimistis terhadap perkembangan industri hiburan di Tanah Air, terutama sektor bioskop. Hal ini didukung oleh budaya menonton film yang kuat di Indonesia, serta potensi pertumbuhan jumlah layar bioskop yang masih sangat besar.

"Pemilihan lokasi yang strategis di mana mayoritas bioskop Cinema XXI berada di pusat perbelanjaan terkenal dengan arus pengunjung tinggi, juga mendukung pertumbuhan bisnis kami," ujarnya.

Sebagai informasi, Cinema XXI telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT J.P. Morgan Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT UBS Sekuritas Indonesia, sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya