Arvindo Pede Industri Rokok Elektrik Bakal Terus Tambah Cuan ke Negara, Begini Perhitungannya
- Shamieh Law
Jakarta – Asosiasi Ritel Vape Indonesia (Arvindo) memproyeksikan industri rokok elektrik atau vape bakal terus bertumbuh ke depannya. Bahkan, industri tersebut semakin memberikan kontribusi cukup besar dalam menggerakkan perekonomian nasional, sejalan dengan masifnya perkembangan sektor ini di pelosok negeri.
Ketua Umum Arvindo Fachmi K Firmansyah menyebutkan, saat ini jumlah pelaku industri rokok elektrik atau vape mencapai 5.000 pengusaha. Termasuk, di dalamnya toko ritel yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Lalu, sebanyak 150-200 ribu tenaga kerja terserap dalam industri rokok elektrik. Angka itu diyakini bisa terus berkembang ke depan," katanya, Kamis, 6 Juli 2023.
Dia mengatakan, Arvindo berdiri sejak 11 November 2022, hingga saat ini beranggotakan lebih dari 1.000 member. Yang, tersebar di pulau Jawa, Bali, Sumatera, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.
Sejalan dengan makin banyaknya pebisnis vape, kontribusi pada penerimaan negara dalam bentuk cukai pun terbilang cukup tinggi. Pada tahun lalu, total setoran cukai dari vape mencapai Rp1,02 triliun dan berpotensi terus meningkat.
"Angka ini dapat diprediksi meningkat mengingat Pemerintah berencana untuk menaikkan tarif cukai rokok elektrik pada tahun 2023 dan 2024 sebesar 15 persen," ujarnya.
Salah satu perusahaan yang cukup aktif berekspansi adalah RELX International. Sejak masuk ke Tanah Air pada 2019, RELX terus memperluas jangkauan pasar dan berkontribusi menggeliatkan perekonomian.
Store Partner RELX, Hendrik Susilo yang memiliki 4 gerai RELX Store di area Jakarta dan 2 RELX Store di Bali, mengaku gerainya kebanjiran pembeli seiring dengan tren vape yang masif.
Hendrik menjelaskan, pada awalnya perusahaan yang dikelola hanya memiliki dua gerai RELX. Namun lantaran pesanan yang terus membanjir Hendrik pun memperluas ekspansi bisnis hingga ke luar Pulau Jawa
"Saya memulai bisnis RELX sejak April 2022 dan sekarang ada 6 gerai dan mempekerjakan 15 orang. Rencana kami akan terus menambah jumlah gerainya," ujarnya.
RELX International pada pada tahun 2022, melakukan kolaborasi dengan Komerce dan Let’s Play Indonesia dalam training pembekalan calon wirausahawan muda di berbagai kota untuk meningkatkan akses keterampilan bisnis.
RELX International menegaskan masih membuka peluang untuk mengembangkan pusat manufaktur di Indonesia dan akan terus mengembangkan bisnis dalam bentuk investasi disertai dengan dukungan pemerintah dalam memberikan kepastian berusaha dan berinvestasi.
"Prospek bisnis RELX bagus sekali, dengan konsistensi support dari principles RELX kita sebagai franchise bisa berjualan dengan baik," ujarnya.