Sri Mulyani Ungkap Pemerintah Jor-joran Gelontorkan Anggaran Pendidikan karena Ini

Sri Mulyani Rapat Kerja Dengan Komisi III DPR RI
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta –  Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, prioritas pendidikan Indonesia dalam 20 tahun terakhir semakin meningkat. Hal itu diantaranya pembangunan infrastruktur pendidikan hingga bantuan pendidikan berupa beasiswa.

Kementerian PU Pangkas Anggaran Rp 81 Triliun pada 2025, dari Pagu Rp 110 Triliun

Sri Mulyani mengatakan, pada tahun ini Pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp 612 triliun atau sekitar US$40 miliar. Anggaran itu digunakan untuk mendukung pendidikan dasar hingga sekolah sekolah menengah atas.

"Karena komposisi demografi Indonesia (tentang pendidikan) masih tergolong rendah, apalagi untuk anak di usia muda. Sehingga kapasitas pemerintah daerah untuk mengelola secara terorganisir dan bertanggung jawab menjadi titik perjuangan pendidikan yang sangat kritis," kata Sri Mulyani dalam acara bertajuk ‘Inclusive Lifelong Learning Conference’ Rabu, 5 Juli 2023.

PPDB Resmi Ganti Nama Jadi SPMB, Warganet Heboh di Media Sosial

Menurutnya, dalam 20 tahun terakhir prioritas pendidikan di Indonesia semakin terus meningkat. "Prestasi kita juga. Seperti bangunan fisik, dengan membangun semua sekolah, untuk anak Indonesia," ujarnya.

Bendahara Negara ini menjelaskan, perluasan gedung sekolah itu dilakukan Pemerintah untuk meningkatkan akses pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.

Terpopuler: 3 Shio Paling Sial di Tahun Ular Kayu, Viral Tiga Siswa SMA Keroyok Guru di Kelas

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

"Kami juga memperkenalkan hibah yang diberikan langsung ke sekolah atau kami sebut itu bantuan operasional sekolah. Hal ini agar sekolah di Indonesia mampu memberikan pembelajaran lebih banyak dan juga mengelola sumber daya secara optimal," jelasnya.

Sri Mulyani melanjutkan, untuk keluarga miskin dan keluarga rentan Pemerintah memberikan beasiswa melalui program Kartu Indonesia Pintar yang sudah dimulai sejak 2014.

Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Ini merupakan transfer tes agar keluarga yang tidak mampu bisa menyekolahkan anaknya, sehingga mereka akan mendapat kesempatan belajar di sekolah formal. Pada 2019 Pemerintah juga mulai membenahi cara atau modalitas belajar dengan menyediakan belajar mandiri atau Merdeka Belajar," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya