OJK Ungkap Sektor Usaha yang Topang Penguatan IHSG pada Juni 2023

Monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi melaporkan bahwa pasar saham Indonesia mengalami penguatan. Hal itu terjadi di tengah gejolak pasar keuangan global. IHSG bergerak mixed per Juni 2023 yang menguat sebesar 0,43 persen ke level 6.661, dari sebelumnya anjlok 4,08 persen di level 6.633 pada Mei 2023 lalu.

IHSG Sesi I Merosot 0,32 Persen, Simak 5 Saham Tetap Kinclong

"Di mana yang menjadi penopang IHSG bulan Juni 2023 berasal dari sektor transportasi, logistik, serta keuangan," kata Inarno dalam telekonferensi, Selasa, 4 Juli 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya/Tangkapan layar
OJK Ungkap Ragam Tantangan Global dalam Wujudkan Program Asta Cita Prabowo

Dia menambahkan, dari bulan Januari 2023 hingga saat ini, IHSG telah anjlok mencapai sebesar 2,76 persen, dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp 16,21 triliun. Sementara di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI tercatat menguat 0,96 persen pada Juni 2023, dan naik 6,48 persen sejak bulan Januari hingga Juni 2023 ke level 367,12.

"Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana masuk investor non-resident tercatat sebesar Rp 22,85 miliar (mtd), namun secara year-to-date masih tercatat outflow Rp 637,86 miliar (ytd)," ujarnya.

IICD Beri Apresiasi Perusahaan Emiten BEI yang Sukses Terapkan GCG

Sementara, tren positif di pasar SBN masih berlanjut dan berhasil membukukan dana masuk investor asing. Di mana, per 27 Juni 2023 non-resident mencatatkan inflow yang cukup signifikan sebesar Rp 17,53 triliun, dibandingkan bulan Mei 2023 yang sebesar Rp 6,67 triliun. 

"Sehingga mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 1,32 bps (mtd) di seluruh tenor. Secara ytd, yield SBN turun rata-rata sebesar 7,55 bps di seluruh tenor, dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp 84,70 triliun (ytd)," kata Inarno.

Sementara di industri reksa dana, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana per 26 Juni 2023 tercatat sebesar Rp 511,05 triliun, atau naik 1,26 persen pada Juni 2023. Dimana investor Reksa Dana juga tercatat membukukan net subscription sebesar Rp 3,40 triliun. 

"Secara ytd, NAB meningkat 1,23 persen dan tercatat net subscription sebesar Rp 0,75 triliun," ujarnya.

Sebagai informasi, penghimpunan dana di pasar modal pada Juni 2023 masih terjaga tinggi, mencapai sebesar Rp 154,13 triliun dengan emiten baru sebanyak 43 emiten. Sementara di pipeline, masih terdapat 90 rencana Penawaran Umum dengan nilai sebesar Rp 69,91 triliun, dengan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 65 perusahaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya