Rupiah Perkasa Pagi Ini, Terdongkrak Data Inflasi AS

Rupiah melemah terhadap dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Senin pagi, 3 Juli 2023. Terpantau pukul 09.18 WIB rupiah menguat sebesar 47 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp 15.018 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.065 per dolar AS.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Selasa sore pekan lalu, mematok rupiah di angka Rp 15.000 per dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat pada hari ini. Hal itu dipicu oleh rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), pada Jumat malam kemarin.

"Core PCE Price Index, menunjukkan bahwa inflasi AS menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Ini membuka ekspektasi bahwa Bank Sentral AS bisa melonggarkan kebijakan pengetatan moneternya ke depan, sehingga bisa mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," kata Ariston kepada VIVA Senin, 3 Juni 2023.

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sementara di dalam negeri jelas Ariston, pasar berekspektasi bahwa data inflasi Juni akan kembali menurun. Pasar berekspektasi bahwa inflasi akan turun ke 3,64 persen dari Mei 2023 yang sebesar 4 persen.

"Inflasi yang mereda dan stabil bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelasnya.

Ariston menuturkan, di sisi lain pasar juga masih mewaspadai isu perlambatan ekonomi global di mana perlambatan sudah terjadi di Eropa dan China. Dalam hal ini data PMI manufaktur China yang akan segera dirilis dapat memberikan petunjuk ke pelaku pasar.

Bursa Asia Berjatuhan Efek Reaksi Investor Terhadap Laporan Inflasi India

"Kekhawatiran ini bisa mendorong pelaku pasar kembali masuk ke aset aman," ujarnya.

Uang dolar AS dan rupiah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
Jurus Mercy Corps Indonesia dan Nikel Perluas Akses Kredit Bagi Pelaku UMKM Perempuan

Menurutnya, pasar juga masih berekspektasi bahwa the Fed akan menaikan suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) pada rapat di bulan Juli ini. Sehingga perkembangan terbaru data AS yang positif bisa memperkuat ekspektasi tersebut, dan dapat mendorong penguatan dolar AS.

Adapun potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS pada hari ini ke arah Rp 15.000. Sedangkan resisten di kisaran Rp 15.080.

Pemasaran Basis Data hingga AI Bisa Hanya Bisa Selamatkan Bisnis di Era Digital, Ini Penjelasannya
Chongqing Tiongkok

Bursa Asia Bervariasi usai China Rilis Data Ekonomi Tidak Sesuai Ekspektasi

Bursa Asia bergerak beragam saat pembukaan pasar pada Senin (16/9/2024) pagi. Investor kecewa terhadap serangkaian data ekonomi yang dirili China pada akhir pekan lalu.

img_title
VIVA.co.id
16 September 2024