Langka Jelang Idul Adha, Harga Gas Melon di Samarinda Capai Rp50 Ribu
- VIVA/M Ali Wafa
Samarinda - Jelang Lebaran Idul Adha 2023, gas 3 Kg alias gas melon di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami lonjakan harga hingga Rp50 ribu. Kenaikan tersebut dipicu oleh kelangkaan gas melon di pasaran. Para pengecer mematok harga tinggi karena beralasan sangat sulit mendapatkan gas dari penyalur di pangkalan LPG.
“Saya dapat di pasar baru saja, harganya 40 ribu rupiah. Mau tidak mau harus dibeli, terpaksa,” kata Mutmainnah (36) warga Loa Bakung Samarinda, Senin (26/6/2023).
Dijelaskan dia, kelangkaan gas melon di Samarinda sudah terjadi sekira 2 bulan. Para pengecer mengambil kesempatan menaikkan harga yang semula hanya 25 ribu rupiah, melonjak menjadi 40 bahkan 50 ribu rupiah.
“Susah sekali mencari gas di Samarinda ini. Kalau pun ada ya harganya mahal. Kita berharap sekali, baik Pertamina maupun Pemerintah Daerah mau terjun operasi pasar,” harapnya.
Selain ibu rumah tangga, para pedagang kecil juga ikut menjerit akibat kenaikan harga gas melon. Mereka bahkan berencana untuk menaikkan harga dagangan, karena sulitnya mendapatkan gas. “Saya tercatat keluarga miskin, hanya dapat jatah 1 gas sesuai kebutuhan rumah tangga. Tapi saya gunakan untuk dagang tahu tek. Saya enggak makan kalau enggak jualan, tapi gas mahal begini,” kata Rahmad Bakir (52).
Diungkapkan Rahmad, kelangkaan tabung gas di Samarinda sudah sering terjadi. Dia heran, kenapa kuota tabung gas tidak pernah ditambah oleh Pertamina. “Gas 3 kg di Samarinda sering langka. Sejak tahun – tahun lalu. Tapi saya bingung, Pertamina kan BUMN, masak tidak ada penyelesaian begini. Masyarakat kecil menjerit,” keluhnya.
Belum lama ini, Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyebut masalah kelangkaan gas melon di Samarinda tengah diupayakan untuk kembali stabil. Dia bahkan menyampaikan persoalan kelangkaan gas itu hingga ke tingkat Kementerian.
“Masalah ini semestinya tidak boleh merusak mekanisme pasar karena berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Semua harus peduli dengan masyarakat, jangan sampai ada masyarakat kecil yang kesulitan mendapatkan gas melon ini,” ujarnya.