Cerita Luhut Bos Bukalapak Gabung ke Kantornya Rela Lepas Penghasilan Rp 400 Juta

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Misrohatun Hasanah

Jakarta – Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap banyak anak muda yang ingin bergabung dengan kementeriannya demi membuat perubahan. Bahkan mereka rela melepaskan pekerjaan yang penghasilannya lebih tinggi.

Salah satunya adalah mantan Chief Executive Officer PT Bukalapak Tbk (BUKA), Rachmat Kaimuddin. Padahal, gaji yang diberikan Kemennterian, jauh dibandingkan yang sebelumnya sebagai bos e-Commerce tersebut.

Luhut membandingkan, saat bekerja di Bukalapak, penghasilan Rachmat bisa mencapai Rp 400 juta. Namun setelah bergabung menjadi Deputi Bidang Koordinasi dan Transportasi Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Rachmat hanya digaji Rp 35 juta.

Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan.

Photo :
  • M Yudha P / VIVA.co.id

"Bos Rachmat dengan Bukalapak Rp 400 juta. Saya bilang ke Rachmat, time for you in my office, tapi gaji kamu cuma Rp 35 juta," kata Luhut saat menjadi pembicara dalam FPCI di Djakarta Theater, Sabtu, 24 Juni 2023.

Tidak hanya Rachmat, Luhut juga menyinggung cucu Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, Nadia Sofia Putri Dahlia. Luhut mengatakan, Nadia adalah salah satu generasi muda yang kini menjadi pegawai Kemenko Marves, awalnya mendatanginya bersama sang ayah, Ilham Habibie.

CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin.

Photo :
  • VIVA/Novina Putri Bestari

"Waktu bapaknya datang ke saya, Pak Ilham. 'Pak Luhut, Nadia ingin kerja di kantor Pak Luhut. Gua engga bisa bayar gaji dia nih, gaji Pemerintah berat. Sama dengan bosnya Nadia, Rachmat," kata Luhut.

Sambangi KPK, Dr Tirta Diminta Lakukan Ini

"Kalian bisa komunikasi dengan Nadia. Ada 40 orang seperti Nadia, mereka merancang semua seperti kalian," kata Luhut menambahkan.

Sebelum Disepakati, Baleg DPR Sebut Ada 299 RUU Masuk Usulan
Ilustrasi Terima Gaji

Intip Gaji Petugas PPK, PPS dan KPPS untuk Pilkada Serentak 2024, Ada yang Rp 2,5 Juta

Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 banyak berbagai persiapan telah dilakukan. Salah satunya perekrutan petugas PPK, PPS, dan KPPS dalam kegiatan ini.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024