IHSG Ditutup Melemah, Saham VKTR Bertahan di Zona Hijau Sepanjang Hari
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) yang baru menggelar IPO pagi tadi, betah bertengger di zona hijau sepanjang perdagangan hari ini. Pada penutupan perdagangan sore ini, emiten berkode VKTR itu menguat 11 poin atau 11,0 persen di level 111.
Hal itu terjadi di tengah dinamika IHSG sepanjang hari ini, yang justru memerah dan ditutup melemah 12 poin atau 0,19 persen di level 6.686. Padahal, IHSG sempat mencatatkan level tertingginya di posisi 6.705 dan level terendahnya di posisi 6.669. Sebanyak 254 saham tercatat naik, 269 saham turun, dan 218 saham stagnan.
Volume yang diperdagangkan mencapai 20,6 miliar saham dengan frekuensi 1,23 kali dan turnover Rp 7,8 triliun. Sementara market capitalization juga tercatat sebesar Rp 9.508 triliun.
Sementara saham VKTR sendiri, terpantau menghijau di sepanjang sesi perdagangan. Berdasarkan data RTI Business hingga pukul 10:06 WIB, saham VKTR masih berada di zona hijau, naik 17 poin atau 17 persen, ke level 117.
Meski demikian, terlihat saham VKTR sempat menyentuh level tertinggi di Rp 135 per sahamnya. Volume yang diperdagangkan mencapai 1,97 miliar saham dengan frekuensi 64.555 kali dan turn over Rp 239 miliar. Kapitalisasi pasar VKTR juga tercatat sebesar Rp 5,12 triliun.
Saat ditanyakan kepada Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim, Dia pun menjelaskan bahwa prospek untuk saham-saham dari emiten di bidang energi terbarukan ini, termasuk VKTR, memang cukup luar biasa.
"Karena ini adalah satu momentum bagi pemerintah terutama perusahaan-perusahaan yang IPO dan listing di bursa, untuk kembali bersinar. Karena ada perubahan dari mobil konvensional menuju kendaraan listrik dan ini cukup menjanjikan ke depannya," kata Ibrahim saat dihubungi VIVA, Senin, 19 Juni 2023.
Ibrahim bahkan mengapresiasi langkah Bakrie & Brother (BNBR), yang memilih segmen produksi mobil listrik khususnya bus dan truk listrik. Sebab, potensi bisnisnya bahkan untuk di Jakarta saja sudah sangat besar. "Mobil listrik ini cukup fantastis ke depannya, karena kita lihat bahwa Bakrie & Brother sendiri memang memfokuskan diri terhadap mobil listrik, terutama mobil angkutan umum di Jakarta," ujarnya.
Dia memprediksi, kemungkinan besar BNBR juga akan terus mengembangkan sayapnya di bidang produkso mobil listrik, terutama di sektor transportasi.
"Apalagi di Indonesia, pemerintah sendiri sudah membebaskan bea masuk dan pajak mobil listrik. Artinya ini kesempatan terbaik bagi perusahaan-perusahaan untuk memproduksi mobil-mobil listrik melalui IPO, dan saya kira ini akan berhasil," ujarnya.