BNBR Raup Laba Rp 231,9 Miliar pada 2022, Tumbuh 1.020,7 Persen
- M Yudha P / VIVA.co.id.
Jakarta - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 3,62 triliun di sepanjang tahun 2022. Secara year-on-year (yoy), angka ini tumbuh sebesar 51,52 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 2,39 triliun.
"Perseroan juga membukukan laba usaha sebesar Rp 231,9 miliar, naik Rp 211,2 miliar atau sekitar 1.020,7 persen, dibanding tahun 2021 yakni Rp 20,7 miliar," kata Direktur Utama dan CEO BNBR, Anindya N. Bakrie, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNBR di kawasan Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Jumat, 16 Juni 2022.
Dia menegaskan bahwa prestasi ini diraih melalui upaya yang tidak mudah. Karenanya, Anindya mengaku bersyukur bahwa semua kerja keras, langkah efisiensi, dan pengembangan usaha yang dijalankan pihaknya, berhasil membuahkan dampak positif.
"Kami yakin ini akan terus berlanjut, seiring dengan bergulirnya sejumlah proyek strategis yang kini tengah dikerjakan," ujarnya.
Anindya menjelaskan, upaya strategis yang dimaksud antara lain adalah proyek elektrifikasi transportasi yang secara khusus dikembangkan oleh anak usaha BNBR, yakni PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR). Hal itu seiring proyek-proyek di sektor energi baru dan terbarukan lainnya, yang saat ini tengah dipacu oleh pihaknya.
"Tentu, seperti tahun-tahun sebelumnya, sektor manufaktur masih menjadi salah satu penyumbang utama, selain sektor otomotif yang di dalamnya termasuk pendapatan dari penjualan bus listrik oleh VKTR," kata Anindya.
Dia menambahkan, pendapatan VKTR secara konsolidasi mencapai lebih dari Rp 1 triliun, terdiri dari unit industri elektrifikasi sebesar Rp 148 miliar, serta didukung unit PT Bakrie Autoparts Rp 488,7 miliar. Lalu ada pula PT Braja Mukti Cakra sebesar Rp 512,8 miliar, dan PT Bina Usaha Mandiri Mizusawa Rp 146,1 miliar.
Sementara itu, Anindya mengatakan, bidang manufaktur pipa baja masih menjadi kontributor utama peningkatan pendapatan di tahun ini, yaitu dari PT Bakrie Pipe Industries Rp 2,06 triliun, dan PT South East Asia Pipe Industries Rp 130 miliar.
"Namun, mulai terlihat proyek strategis seperti VKTR, sudah dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kinerja Perseroan," ujarnya.