Capai US$25,13 Miliar, Impor Non-Migas RI Januari-Mei 2023 Didominasi Tiongkok

Kapal yang membawa barang-barang ekspor dan peti kemas China.
Sumber :

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa total nilai impor nonmigas dari 13 negara pada Mei 2023, mencapai US$14,56 miliar atau naik 49,68 persen dibandingkan April 2023. 

Impor RI Oktober 2024 Naik Capai US$21,94 Miliar

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud menjelaskan, kondisi tersebut utamanya dipengaruhi oleh naiknya nilai impor dari beberapa negara utama. Di antaranya Tiongkok sebesar US$1,80 miliar (43,71 persen), Jepang US$603,3 juta (61,15 persen), dan Thailand US$385,5 juta (62,83 persen). 

Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, impor dari 13 negara utama selama Januari-Mei 2023 turun US$1,61 miliar atau sekitar 2,57 persen. Penurunan nilai impor terutama berasal dari Tiongkok US$837,4 juta (3,22 persen), Singapura US$480,1 juta (12,94 persen), dan India US$435,4 juta (13,32 persen). 

BPS Catat Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia Naik 0,85 Persen pada 2024

"Dilihat dari peranannya terhadap total impor non-migas Januari-Mei 2023, kontribusi tertinggi masih didominasi oleh Tiongkok yakni sebesar US$25,13 miliar atau sekitar 32,57 persen. Diikuti oleh Jepang US$6,82 miliar atau 8,85 persen, dan Thailand US$4,53 miliar atau 5,87 persen," kata Edy dalam telekonferensi, Kamis, 15 Juni 2023.

ilustrasi impor.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin
Ekspor RI Naik 10,69 Persen Jadi US$24,41 Miliar di Oktober 2024, Ini Pemicunya

Dia menambahkan, kontribusi yang cukup tinggi juga berasal dari kelompok negara ASEAN, yakni sebesar US$12,99 miliar atau sekitar 16,84 persen, dan Uni Eropa sebesar US$5,69 miliar atau sekitar 7,38 persen.

Sementara untuk impor menurut golongan penggunaan barang, Edy melaporkan bahwa pada Mei 2023 seluruh golongan penggunaan barang tercatat mengalami peningkatan. Golongan bahan baku/penolong mengalami peningkatan terbesar yakni US$3,70 miliar atau sekitar 31,98 persen.

"Kemudian diikuti barang modal US$1,55 miliar atau sekitar 66,03 persen, dan barang konsumsi US$670,7 juta atau sekitar 47,96 persen," ujar Edy.

Sementara selama periode Januari-Mei 2023, golongan barang modal meningkat US$2,18 miliar atau sekitar 16,22 persen. Kemudian barang konsumsi juga mengalami peningkatan US$378,8 juta, atau sekitar 4,85 persen. Namun, golongan bahan baku/penolong justru menurun US$6,16 miliar atau sekitar 8,35 persen.

"Dilihat dari peranannya selama Januari-Mei 2023, impor Indonesia didominasi oleh golongan bahan baku/penolong senilai US$67,69 miliar (73,92 persen), barang modal US$15,69 miliar (17,14 persen), dan barang konsumsi US$8,18 miliar (8,94 persen)," ujarnya.

Ilustrasi Susu Sapi

Impor Susu Indonesia hingga Oktober 2024 Capai 257,3 Ribu Ton

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, volume impor susu Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 sebesar 257,3 ribu ton.

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024