Paket Tender Proyek Pembangunan Stadion Kanjuruhan Dilelang Paling Lambat Juni 2023

Kandang Arema, Stadion Kanjuruhan
Sumber :
  • istimewa

Jakarta – Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan, sebanyak 625 paket kontrak masuk ke dalam status tender pada tahun 2023. Salah satu yang masuk ke dalam tender tersebut, yakni Stadion Kanjuruhan, Malang.

Dukung Proyek PIK 2, JMBB: Ciptakan Lapangan Kerja Baru, Tingkatkan Infrastruktur Lokal

Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan, dari 625 paket kontrak tersebut. Sebanyak 587 paket merupakan reguler dengan total Rp 4 triliun, serta 38 paket lainnya merupakan paket kegiatan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan total Rp 5,33 triliun.

"Jadi sebanyak 93 persen dari total paket reguler 546 paket sudah tayang lelang. Di mana kalau kita lihat 291 paket sudah dalam pelaksanaan konstruksi, dan 41 paket belum lelang dan saat ini dalam tahap finalisasi," ujar Diana dalam Rapat Dengar Pendapat bersama DPR RI, Senin, 13 Juni 2023.

bank bjb Terus Perkuat Bisnis, Kini Jadi BPD Pertama Penyimpan Dana Margin di Indonesia

Stadion Kanjuruhan Malang

Photo :
  • VIVA/Uki Rama

Diana menuturkan, 41 paket yang belum dilelang direncanakan akan dilelang Direktorat Jenderal Cipta Karya paling lambat di minggu keempat Juni 2023.

Cara Mudah Mengurus Legalitas Usaha, Proses yang Kerap Jadi Tantangan

"Ini termasuk juga Pasar Painan, kemudian Stadion Kanjuruhan, ada beberapa untuk mendukung KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional), dan rehab untuk rumah sakit," jelasnya.

Diana melanjutkan, untuk 38 paket pembangunan IKN sebanyak 15 paket tercatat sudah tayang lelang, yang mana sebanyak 9 paket sudah mulai ke tahap konstruksi.

"Konstruksi ini antara lain land development di 1 B, kemudian land development I C, dan juga pembangunan jaringan pipa transmisi air minum untuk SPAM Sepaku paket 1," ucapnya.

Sedangkan 23 paket IKN yang belum lelang, akan dilelang oleh PUPR pada minggu ketiga dan keempat Juni 2023. "Seperti untuk prasarana pemerintahan II Ibu Kota Negara, ada bangunan gedung untuk masjid negara, kemudian jaringan air limbah, kemudian juga untuk Kantor PUPR," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya