Penjualan Eceran Mei 2023 Naik, BI: Didorong Kelompok Makanan hingga Sandang
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melihat kinerja penjualan eceran secara tahunan bakal positif pada Mei 2023. Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, hal itu tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Mei 2023 sebesar 234,2, atau tumbuh positif sebesar 0,02 persen secara year-on-year (yoy).
"Kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta Subkelompok Sandang yang diprakirakan tetap tumbuh positif," kata Erwin dalam keterangannya, Selasa, 13 Juni 2023.
Dia menambahkan, secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan berada pada fase kontraksi sebesar 3,6 persen month-to-month (mtm). Penurunan kinerja penjualan terjadi pada seluruh kelompok, terutama pada Subkelompok Sandang, Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta Peralatan Informasi dan Komunikasi.
"Sejalan dengan normalisasi konsumsi masyarakat setelah periode Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H," ujar Erwin.
Pada April 2023, IPR tercatat sebesar 242,9 atau secara tahunan tumbuh sebesar 1,5 persen (yoy). Kinerja penjualan eceran yang tumbuh positif terjadi pada beberapa kelompok, terutama pada Kelompok Budaya dan Rekreasi, serta Subkelompok Sandang.
Secara bulanan, penjualan eceran tercatat tumbuh sebesar 12,8 persen (mtm). Peningkatan terjadi pada kelompok mayoritas, dengan peningkatan tertinggi pada Subkelompok Sandang, Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau. Ini sejalan dengan periode Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H.
"Serta strategi pemotongan harga yang dilakukan ritel, seiring kelancaran distribusi sehingga mendorong peningkatan permintaan dalam negeri," kaya Erwin.
Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi akan menurun pada Juli 2023, dan relatif stabil pada Oktober 2023. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juli 2023 tercatat sebesar 118,5, atau lebih rendah dari 124,5 pada periode sebelumnya.
"Sementara IEH Oktober 2023 tercatat sebesar 121,6, relatif stabil dari periode sebelumnya yang sebesar 121,5. Tekanan harga yang terjaga tersebut didukung oleh ketersediaan suplai dan kelancaran distribusi barang," ujarnya.