BNBR dan Envision Serius Bangun Kawasan Industri Net Zero di Sulawesi Selatan
- VIVA
VIVA Bisnis – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) bersama Envision Group menyatakan, keseriusannya untuk mengembangkan Net Zero Industrial Park pertama di Asia Tenggara. Proyek itu nantinya dibangun di Sulawesi Selatan, dan akan dipergunakan untuk memproses material nikel.
Direktur Utama & CEO BNBR Anindya Bakrie mengatakan, pihaknya sangat gembira menjalin kerja sama dengan Envision Group. Karena, melalui kerja sama ini pihaknya setidaknya bisa mulai mendorong Indonesia bertransformasi menuju masa depan yang lebih hijau.
“Kawasan Industri Net Zero pertama di Asia Tenggara yang akan dibangun di Sulawesi Selatan tersebut akan dipergunakan memproses material nikel untuk kemudian diolah di Giga Factory yang berada di bawah Envision Group yang tersebar di Inggris, Spanyol, Prancis dan juga Amerika Serikat, ini adalah globalisasi dalam wujudnya yang terbaik,” kata Anindya dalam keterangan Minggu, 4 Mei 2023.
Pria yang akrab disapa Anin ini menuturkan, pihaknya juga berencana untuk bekerjasama dalam hal artificial intelligence of technology (AIoT) yang juga menjadi tulang punggung bagi pengembangan ekosistem energi hijau dan kendaraan listrik.
"Kami melihat kemungkinan pengembangan solusi digital Net Zero di Indonesia, dengan memanfaatkan sistem yang telah dibuat oleh pihak Envision Digital secara komprehensif. Porsi aspek digital dari revolusi industri hijau begitu besar, bahkan tidak banyak orang yang tahu bahwa di setiap kendaraan listrik setidaknya terdapat 3.000 chip, sangat digital sekali,” ujarnya.
Sementara itu, pendiri dan CEO Envision Group, Lei Zhang, mengatakan, bersama BNBR pihaknya akan mengembangkan Net Zero Industrial Park pertama di Asia Tenggara, yang akan dibangun di Sulawesi Selatan, Indonesia.
Kawasan Industri Netral Karbon (atau Net Zero Industrial Park) ini akan menggunakan energi hijau, seperti tenaga angin dan surya. Hal itu untuk digunakan dalam aktivitas pemurnian bijih nikel, refining, serta manufaktur material baterai dan daur ulang baterai.
“Jadi kita tidak hanya membangun ekosistem energi, melainkan juga membawa ekosistem baterai bersama Bakrie ke Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Lei menjelaskan, di antara sejumlah negara di Asia Tenggara, Indonesia dipilih karena memiliki masa depan yang luar biasa.
“Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah di bawah tanah seperti nikel, copper, dan luna, serta sumber daya alam di atas tanah seperti energi angin, surya, dan hidro. Kami menjalin kerja sama terutama dengan mitra kami Bakrie, karena mereka yang pertama dalam transformasi energi hijau ini, dan bersama kami pasti akan mampu membentuk lanskap baru di sini,” terangnya.