Gubernur BI Ungkap Potensi Bali Jadi Pulau Digital Layaknya Silicon Valley

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo di acara pembukaan Bali Digifest II.
Sumber :
  • VIVA/Maha Liarosh

VIVA Bisnis – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo melihat Pulau Dewata punya potensi besar untuk dikembangkan sebagai pulau digital layaknya Silicon Valley di California, Amerika Serikat.

Cuan Mengalir Deras berkat Digitalisasi

Bali, menurutnya, tak perlu promosi untuk pariwisata. Masyarakat dunia akan semakin banyak datang ke Bali, jika kemudahan akses membangun ekosistem digital dipermudah.

Menurut pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah ini, pemerintah daerah perlu mengalokasikan pembangunan satu kawasan yang khusus untuk pengembangan digitalisasi. Menurutnya, lokasi itu tidak perlu mewah. Yang dibutuhkan hanya jaringan internet yang kuat dan stabil serta berlokasi di kawasan yang menyatu dengan alam.

Bank Indonesia Catat Uang Beredar di Oktober 2024 Capai Rp 9.078,6 Triliun

"Tidak perlu gedung-gedung tinggi atau hotel segala macam. Umumnya daerah yang quite, daerah yang menyatu dengan alam," kata Perry di acara pembukaan Bali Digifest II, Jumat, 2 Juni 2023.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo di acara pembukaan Bali Digifest II.

Photo :
  • VIVA/Maha Liarosh
Dispar Bali Lakukan Sidak di Desa Wisata Kertha Gosa

Ia mengatakan, komunitas digital tanah air maupun luar negeri justru mencari gagasan dan inovasi di lingkungan dengan suasana yang tenang. Industri digital berbeda dengan industri mesin yang cenderung membutuhkan lahan yang luas.

"Monggo, silakan di mana saya tidak tahu, apakah di Gianyar atau tempat lain. Karena untuk inovasi yang diperlukan daerah itu, tentu infrastrukturnya tidak sedahsyat hotel berbintang, tapi tempat yang menyatu dengan alam," jelas Perry Warjiyo.

Selanjutnya, menurut Perry, pemerintah daerah perlu menciptakan ekosistem iklim bisnis yang menunjang. Yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan rintisan itu adalah kemudahan perijinan.

Selain itu, pelayanan pengurusan perizinan secara digital akan memudahkan startup dari dalam maupun luar negeri untuk mendapatkan mendapatkan perijinan.

"Siapapun perusahaan startup yang akan mengembangkan usaha di situ, ada kemudahan ijin yang mereka dapatkan. Reformasi birokrasi digital akan mempercepat dan memudahkan akses pertumbuhan ekosistem ekonomi digital," jelasnya.

Sementara, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Abdullah Azwar Anas mendorong Bali terus melakukan inovasi pelayanan publik secara digital. Dengan sistem pelayanan berbasis elektronik (SPBE), mantan Bupati Banyuwangi ini menekankan, pelayanan digital melalui aplikasi perlu ada penyederhanaan satu inovasi satu aplikasi.

"Satu portal layanan publik dan di situ ada berbagai layanan, cukup layanan satu pintu, dan disitu akan mendapatkan pelayanan di tempat lain," kata Azwar Anas.

Azwar merasa optimistis Bali bisa melakukan inovasi tersebut. Mengingat, Bali telah menjadi identitas internasional. Azwar menyebutkan, Bali menjadi sebuah tempat yang tidak asing lagi untuk masyarakat dunia. Banyak digital Nomad yang menghabiskan waktu ke Bali sambil beraktivitas secara digital.

"Kemarin sempat ketemu ahli digital dari Harvard, dia lama di Canggu, dia bisa tiga bulan di tempat ini. Ada juga teman dia, seorang arsitek di Inggris bekerja dari Ubud," ujarnya.

Pendeportasian bule Rusia ke negaranya

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

DP (41), warga negara Rusia yang tidak membayar biaya rumah sakit sebesar Rp 33 juta dan overstay 14 bulan.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024