Pacu Ekspansi Bisnis, Kimia Farma Siapkan Belanja Modal hingga Rp 1,3 Triliun di 2023

Public Expose PT Kimia Farma Tbk.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Bisnis – PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,2 triliun sampai Rp 1,3 triliun pada tahun 2023. Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko KAEF, Lina Sari mengatakan, nilai capex tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan dengan nilai capex tahun sebelumnya, yang hanya sekitar Rp 593 miliar.

Dukung Ketahanan Pangan, PT Berdikari Jamin Stabilitas Harga dan Stok Pangan Ternak Bagi Masyarakat

"Dana capex tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis perusahaan, baik ritel ataupun apotek dan klinik. Namun saya belum bisa sampaikan secara rinci," kata Lina dalam paparan publik di Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023.

Kimia Farma

Photo :
  • Istimewa
Cara BKI Bangun Kesinambungan Bisnis dengan Mitra Kerja hingga Pelanggan

Dia menjelaskan, dana capex hingga Maret 2023 sudah terserap sekitar Rp 90 miliar. Sumber dana capex itu diakui Lina berasal dari hasil kombinasi, di antaranya kas internal perusahaan.

"Dana capex kita hingga maret 2023, paling besar alokasikan untuk aset di antaranya tanah, bangunan, mesin, dan penambahan armada atau kendaraan," ujarnya.

Setoran Dividen BUMN Sudah Capai Target 100 Persen, Ini 10 Perusahaan Penyumbang Terbesar

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama KAEF, David Utama menyampaikan, KAEF berhasil mencatat kinerja positif pada kuartal I-2023, dengan membukukan penjualan mencapai sebesar Rp 2,30 triliun. "Capaian tersebut tumbuh sebesar 1,91 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,26 triliun," kata David.

Dia menambahkan, KAEF juga berhasil menekan beban pokok penjualan, sehingga dapat turun secara tahunan menjadi Rp 1,44 triliun pada kuartal I-2023. Dengan demikian, KAEF sukses membukukan pertumbuhan laba kotor 14 persen menjadi Rp 858,58 miliar.

KAEF tercatat berhasil membukukan jumlah laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali, senilai Rp 24,63 miliar pada 
kuartal I-2023. "Realisasi ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,58 miliar," ujarnya.

David mengatakan, sejumlah pencapaian positif yang diperoleh perusahaan pada tahun ini, tidak terlepas dari kebijakan manajemen dalam menerapkan operational excellence with path to profitability dan transformasi sumber daya manusia (SDM).

Maka, tak mengherankan apabila KAEF berhasil mencatatkan perbaikan portofolio penjualan produk, dengan margin tinggi yaitu produk etikal dan generik. Hal itu membuat Perseroan berhasil mencatatkan EBITDA yang positif mencapai Rp 238,97 miliar.

"Kimia Farma memanfaatkan peluang dari pertumbuhan industri farmasi dan kesehatan di tahun 2023. Berbagai inisiatif yang sudah diambil perusahaan pada 2022 diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja tahun 2023," kata David.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya