Jejak Karier Arief Setiawan Handoko, Pejabat SKK Migas yang Jadi Dirut Baru PGN

Konferensi pers usai RUPST PGN.
Sumber :
  • Dok. PGN.

VIVA Bisnis – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan melakukan sejumlah perombakan pada jajaran direksi perusahaan.

Salah satunya adalah pengangkatan Arief Setiawan Handoko sebagai Direktur Utama, menggantikan M. Haryo Yunianto.

Namun, siapa sebenarnya sosok Arief Setiawan Handoko yang kini memegang tampuk kemudi jalannya roda bisnis PGN?

Dilansir dari sejumlah sumber, Arief sendiri merupakan nama yang sudah cukup dikenal di industri migas. Jabatan Arief sebelumnya yakni sebagai Deputi Monetisasi dan Keuangan di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas).

RUPST PT PGN Tbk.

Photo :
  • Dok. PGN.

Selain mengangkat Arief, para pemegang saham Subholding Pertamina Gas juga mengangkat Harry Budi Sidharta, untuk menggantikan Heru Setiawan sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN.

Harry sebelumnya juga diketahui merupakan Direktur Utama Nusantara Regas, sebagai salah satu anak usaha Pertamina dan PGN.

Dengan adanya perombakan tersebut, berikut adalah susunan Anggota Direksi PT PGN terbaru:

Direksi:

- Direktur Utama : Arief Setiawan Handoko

Kelola Tantangan dan Dinamika Lingkungan Bisnis, PGN Jaga Kinerja Positif Triwulan III 2024

- Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Harry Budi Sidharta

- Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Achmad Muchtasyar

PGN Siap Ambil Peran Dalam Gotong Royong Bangun Jargas Nasional, Kurangi Subsidi Energi

- Direktur Sales dan Operasi : Faris Aziz

- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Fadjar Harianto Widodo

SP PGN Tegaskan Pekerja Siap Dukung Pemanfaatan Gas Bumi Nasional Demi Swasembada Energi

- Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Beni Syarif Hidayat

Fasilitas LNG yang dikelola PGN

PGN Optimalkan LNG Domestik Sambut Puncak Pemanfaatan Gas Bumi yang Diperkirakan Terjadi di 2040

PT PGN Tbk mengungkapkan, puncak pemanfaatan gas bumi di negara berkembang termasuk Indonesia, diperkirakan terjadi pada tahun 2040-an.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024