Siap Melantai di BEI, Bos VKTR Blak-blakan Alasan IPO

Serah Terima Bus Listrik VKTR
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Bisnis  – Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) atau Vektor, Gilarsi W Setijono, membeberkan alasan di balik rencana pihaknya untuk 'go public' melalui Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat.

Jelang Nataru, Jasa Marga Catat 490 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Dia mengatakan, dari sejumlah pembuktian terhadap konsep-konsep terkait Program Langit Biru dan pengembangan kendaraan listrik, khususnya bus dan truk listrik. Maka ke depannya, VKTR juga membutuhkan support berupa dukungan pendanaan dari pihak luar.

"Banyak prove of concept dari VKTR, tapi scale up atau meningkatkannya gimana? Maka kita butuh dong di support," kata Gilarsi kepada Viva, dikutip Selasa, 30 Mei 2023.

Bus Pariwisata Tak Layak Jalan Ingin ke Puncak Bogor Diputar Balik, Ratusan Wisatawan Diturunkan

Anindya N. Bakrie, Presiden Komisaris PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dia menambahkan, sejak 2020 hingga 2022, efektivitas prove of concept itu telah dibuktikan sendiri oleh VKTR, dengan telah berhasil menjual sebanyak 52 unit bus listrik.

Kejar Target Kemandirian Energi Nasional, Pemerintah Pastikan Gandeng Produsen Listrik Swasta

Karenanya, untuk mendongkrak produksi guna mengakomodir potensi pasar yang bakal menyerap bus atau truk listrik produksi VKTR nantinya, diperlukan dukungan publik melalui pasar modal sehingga IPO merupakan langkah strategis yang dipilih oleh perusahaan.

"Dari prove of concept ini saja kita sudah bisa jual 52 unit bus listrik. Lalu bagaimana meningkatkan (penjualannya) jadi 1.000 unit atau 10.000 unit? Makanya kami butuh itu (go public) untuk membangun industrinya," ujar Gilarsi.

Mengenai rencana pengembangan produksi electric vehicle (EV) oleh VKTR sendiri, Dia memastikan bahwa sejumlah sumber daya yang dibutuhkan juga sudah dimiliki oleh perusahaan. Antara lain seperti ketersediaan fasilitas pabrik di wilayah Bekasi, Jawa Barat, serta aset-aset lain pendukung operasional VKTR dalam memproduksi bus atau truk listrik tersebut.

"Aset 1 triliun mostly, itu ada di factory bentuknya. Ada dalam bentuk tanah di mana kita punya pabrik di Bekasi, kemudian kita juga punya aset berupa equipment. Jadi semua aset itu adalah aset yang sifatnya hardware," ujarnya.

Diketahui, dalam rencana IPO tersebut, sebelumnya Komisaris Utama VKTR yang juga merupakan Direktur Utama BNBR, Anindya Novyan Bakrie mengatakan, VKTR akan melaksanakan penawaran awal pada tanggal 26-31 Mei 2023, sebelum mencatatkan sahamnya di BEI.

"Prospek bisnis pengembangan ekosistem kendaraan listrik ini terbilang besar. Hal ini didukung oleh adanya perubahan besar-besaran industri kendaraan global, yang tengah mengalami transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan," kata Anindya dalam keterangannya, Jumat, 26 Mei 2023.

Sejalan dengan itu, Anindya menjelaskan bahwa melalui Perpres Nomor 55 Tahun 2019, Indonesia pun berkomitmen melakukan percepatan terbentuknya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan di Indonesia.

Dirut PT VKTR Gilarsi W Setijono bersama pihak PENS memamerkan sepeda motor yang diretrofit menjadi motor listrik.

Photo :
  • VIVA/Nur Faishal (Surabaya)

Dia menegaskan, VKTR akan berfokus dalam mengembangkan bisnis KBLBB di segmen kendaraan komersial, seperti bus dan truk. Sebab berdasarkan data, kebutuhan bus di kota Jakarta saja mencapai lebih dari 10.000 unit hingga tahun 2030.

"Jika menghitung potensi di seluruh Indonesia, maka angka 10.000 unit ini dapat menjadi 20 kali lipat lebih besar," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya