Cerita Anindya Bakrie Hampir Ketabrak Bus Listrik Sampai Jadi Ide Bisnis

Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) sekaligus Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas, Anindya Bakrie.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Bisnis – Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) sekaligus Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas, Anindya Bakrie mengisahkan awal mula dirinya memutuskan untuk memasuki bisnis electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik, khususnya di segmen bus listrik.

Kadin Prioritizes Worker Welfare Inline Government Growth Targets

Dia menceritakan, saat sedang olahraga lari pagi di kampus Universitas Stanford, Palo Alto, California, Amerika Serikat (AS) pada 2018 lalu, dirinya nyaris tertabrak oleh bus listrik yang beroperasi di sekitar wilayah kampus tersebut.

"Bus itu hampir menabrak saya saat lari pagi, karena tidak ada bau (asap kendaraan) maupun suaranya. Dari sini saya bertanya-tanya, ini siapa yang buat?," kata Anindya di acara 'VKTR Media Gathering', kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 29 Mei 2023.

Dukung Kesejahteraan Buruh, Anindya Bakrie: Kenaikan Upah Seiring Peningkatan Produktivitas

Serah Terima Bus Listrik VKTR

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Namun, dia mengakui bahwa pengalaman hampir tertabrak bus listrik bermerek BYD itulah yang memberikannya ide bisnis. Anindya pun mulai memasuki bisnis EV khususnya di segmen bus listrik.

Ditunjuk Jadi Ketua Kamar Dagang India-Indonesia, Anindya Bakrie: Bagus Buat Indonesia!

Lebih lanjut, Anindya mendapat ide untuk membawa contoh bus listrik tersebut ke Indonesia, sehingga Dia pun langsung menghubungi BYD sebagai salah satu produsen kendaraan listrik asal China yang memproduksi bus listrik tersebut.

Meskipun awalnya sempat menduga bahwa BYD merupakan perusahaan asal Silicon Valley, Palo Alto, California, namun Anindya akhirnya mengetahui bahwa pengusaha tersohor Amerika Serikat, Warren Buffet, bahkan telah berinvestasi di perusahaan asal China tersebut sejak tahun 2008 silam.

"Karena saat itu mereka (Warren Buffet) baru masuk ke segmen electric vehicle (EV), setelah sebelumnya berjualan baterai. Inilah yang menyebabkan saya mengenal mereka karena mereka menjual baterai telefon seperti Motorola, Nokia, dan lain sebagainya," kata Anindya.

Akhirnya, setelah berbagai metode dan proses panjang yang ditempuh supaya bisa menjalin kerja sama dengan BYD dalam pengembangan bus listrik tersebut, Anindya berhasil menjalin MoU bersama BYD pada 2018 lalu.

"Kita pun mengejar mereka hingga kemudian memulai MOU di 2018, dilanjutkan dengan kunjungan ke pabrik mereka. Sampai saat ini sudah ada kongsian (dengan BYD), bahkan minggu lalu saya mendampingi Pak Menko Maritim ke sana dan mereka sudah berpikir untuk lebih giat lagi berproduksi di Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya