Atasi Backlog Perumahan, Begini Progres Perumnas Bangun Hunian TOD
VIVA Bisnis – Data Survei Sosio Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 menyebut, jumlah backlog kepemilikan hunian di Indonesia mencapai 12,7 juta rumah. Angka tersebut dapat dikategorikan tinggi dan berpotensi terus meningkat, seiring dengan pertumbuhan jumlah rumah tangga baru.Â
Direktur Utama Perumnas, Budi Saddewa Soediro mengatakan, Perumnas bertekad menyediakan hunian bagi masyarakat, dengan harapan bahwa pembangunan proyek-proyek TOD itu akan mampu memberikan dampak positif pada pengurangan angka backlog di Indonesia.
"Sekaligus menjadi tolok ukur pembangunan hunian terintegrasi transportasi di kota-kota lain," kata Budi dalam keterangannya, Jumat, 26 Mei 2023.
Dia mengatakan, hunian Perumnas tersebar di Depok, Serpong Tangerang Selatan, Tanjung Barat, Cengkareng, Karawang, Dramaga dan Parung Panjang, Bogor. Karenanya, selain di Pondok Cina, Perumnas juga memiliki dua proyek vertikal lain yang terintegrasi langsung dengan stasiun. Yakni Samesta Mahata Serpong yang terkoneksi langsung dengan stasiun Rawa Buntu, dan Samesta Mahata Tanjung Barat yang terintegrasi dengan stasiun Tanjung Barat.
Budi menyebut, kedua proyek TOD tersebut hingga saat ini sedang dalam proses pembangunan. Di mana, progres fisik pembangunan Samesta Mahata Tanjung Barat sudah mencapai 80 persen, dan Samesta Mahata Serpong mencapai 76 persen.
"Selain hunian vertikal, Perumnas juga memiliki hunian tapak yang terintegrasi dengan transportasi KRL Jabodetabek di Samesta Parayasa, Bogor. Hunian strategis di barat Serpong ini akan menghadirkan stasiun baru Parayasa, yang berada di dalam kawasan perumahan tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menilai, hunian dengan model transit oriented development (TOD) menjadi salah satu solusi untuk mengatasi backlog.
Dia pun mencontohkan keberhasilan Samesta Mahata Margonda Depok milik Perum Perumnas, sebagai proyek hunian TOD yang menawarkan one-stop solution terhadap berbagai permasalahan. Yakni mulai dari masalah kebutuhan hunian hingga soal kemacetan.Â
"Masalah hunian yang disinergikan dengan transportasi umum, bisa menjadi solusi untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi agar kemacetan bisa dikurangi," kata Erick dalam keterangannya, Jumat, 26 Mei 2023.
Dia juga menyebut hunian TOD ini memiliki persentase minat yang cukup tinggi. Bahkan saat peresmiannya, 65 persen dari unit yang tersedia di Samesta Mahata Margonda sudah laku, di mana artinya hal itu menunjukkan tren positif terhadap hunian TOD.