Simak Manuver IPCC Tekan Biaya Logistik dan Dongkrak Industri Otomotif RI

Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), Sugeng Mulyadi saat media gathering di Uluwatu, Bali.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Bisnis – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) anak usaha Holding Pelindo, menegaskan komitmennya untuk menghubungkan jalur logistik laut di Tanah Air, guna menekan biaya logistik nasional.

Jadi Perusahaan Otomotif yang Berkomitmen, Inovasi dan Kualitas Jadi Faktor Terpenting

Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi mengatakan, upaya itu bakal dilakukan pihaknya dengan sejumlah strategi, misalnya melalui pengoperasian kapal Roll On/Roll Off (RORO) di sejumlah wilayah seperti di Surabaya, Balikpapan, dan wilayah Timur Indonesia lainnya.

"Pascamerger (Pelindo), kita akan mengoperasikan RORO atau terminal kendaraan yang memberikan nilai tambah di Balikpapan, Surabaya, dan Indonesia timur," kata Sugeng di kawasan Uluwatu, Bali, Kamis, 25 Mei 2023.

Pelni dan ASDP Bakal Dilebur ke Pelindo, Erick Thohir Pede Tekan Biaya Logistik

Petugas IPCC memeriksa kendaraan sebelum pengapalan.

Photo :
  • IPCC

Mengenai kapan realisasinya akan dilakukan IPCC, Sugeng mengaku bahwa pihaknya masih menggodok hal tersebut bersama pihak holding maupun subholding agar bisa lebih mengoptimalkan strateginya.

Forwot Gelar Diskotik 2024: Perkuat Sinergi dan Inovasi Industri Otomotif

"Kita masih bahas dengan subholding atau holding untuk pelaksanaannya. Agar seluruh Indonesia bisa terhubung dan pada akhirnya sektor logistik di seluruh pulau, baik di Jawa dan non-Jawa, bisa terhubung semua sehingga akan menekan biaya logistik," ujar Sugeng.

Selain itu, Sugeng juga berharap bahwa melalui upaya serupa, IPCC juga bisa mendorong ekspor supaya produk-produk Indonesia bisa bersaing di pasar internasional. Terlebih, lanjut Sugeng, ekspor Indonesia juga memiliki saingan berat untuk di kawasan Asia, utamanya dari Thailand.

"Saingan kita di kawasan Asia ini adalah Thailand. Di Thailand, produksi (otomotif) 2,2 juta (unit) tapi ekspornya hanya 1,2 juta. Tapi kalau di Indonesia, marketnya banyak di luar negeri," kata Sugeng.

Dia menambahkan, misi lain IPCC salah satunya adalah untuk mendongkrak industri otomotif nasional, agar ke depannya bisa menjadi lebih kompetitif. Apalagi, di masa pandemi COVID-19 beberapa tahun belakangan, industri otomotif nasional sempat mengalami penurunan.

"Misi kami bagaimana meningkatkan industri otomotif dengan kompetitif. Karena pada COVID-19 kemarin industri otomotif nasional berkurang jauh. Maka, saat ini dengan sudah meredanya COVID-19, industri otomotif tumbuh signifikan dan menjadi prioritas serta unggulan Indonesia," kata Sugeng.

"Kalau lihat kuartal I-2023 dibandingkan kuartal I-2022, pertumbuhan ekspor cukup bagus dan dari sisi produksi juga bagus. Meski tahun depan pemilu, tapi tidak tunda massa konsumsi mobil. Karena mobilitas tinggi dan kebutuhan akan kendaraan juga tinggi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya