Begini Dampak bagi Ekonomi RI Jika AS Gagal Bayar Utang

Gedung Putih.
Sumber :
  • Donald Trump

VIVA Bisnis – Amerika Serikat (AS) terancam mengalami gagal bayar utang pada 1 Juni mendatang. Jika hal itu terjadi, risiko terhadap Indonesia akan ada pada penurunan harga komoditas ekspor hingga mengancam industri tekstil. 

Ukir Prestasi Luar Biasa, Dua Perwira TNI AU Selesaikan Pendidikan di Amerika Serikat

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengatakan, jika terjadi gagal bayar utang, ekonomi AS akan jatuh ke dalam resesi dengan 8 juta warga AS kehilangan pekerjaan, dan reputasi internasionalnya akan rusak secara ekstrem. Diketahui, AS memiliki utang mencapai kisaran US$31 triliun atau sekitar Rp 460.000 triliun.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, gagal bayar tersebut akan membuat perekonomian AS melemah atau melambat. Sehingga itu akan berdampak langsung dan tidak langsung ke perekonomian negara-negara global termasuk Indonesia. 

Dibayangi Tekanan, Rupiah Menguat di Level Rp 16.309 per Dolar AS

"Dalam konteks dampak langsung beragam produk ekspor yang selama ini menjadikan Amerika Serikat sebagai tujuan utama ekspor, akan melakukan penyesuaian atau kinerjanya akan melambat mengikuti pola perambatan perekonomian yang disebabkan oleh krisis utang tersebut," kata Yusuf saat dihubungi VIVA, Kamis, 25 Mei 2023. 

Ekspor-Impor

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Menlu AS Sebut Israel Tidak Perlu Menduduki Wilayah Gaza Selamanya

Yusuf menilai, beberapa produk dalam negeri yang menggantungkan ekspor ke AS salah satunya yaitu produk industri tekstil dan produk turunannya.

"Tentu bagi industri ini kabar melambatnya Amerika Serikat bukanlah kabar yang baik. Mengingat industri ini sendiri kinerjanya sebenarnya terus tertekan dalam beberapa tahun terakhir akibat masalah daya saing dari produk industri tekstil dan produk turunannya di Indonesia," ujarnya.

Sementara dampak tidak langsung bagi Indonesia, kata Yusuf, krisis utang AS akan berdampak terhadap negara partner dagang utama AS, salah satunya China. Dalam hal ini China juga merupakan partner dagang utama Indonesia.

"Sehingga ketika terjadi perlambatan dari perekonomian Cina dampak spillover dari krisis utang maka ini juga akan mempengaruhi produk ekspor yang dilakukan Indonesia ke China. Misalnya produk ekspor komoditas seperti batubara dan juga nikel, ada potensi kemudian harga dari kedua komoditas ini juga akan ikut melambat," terangnya. 

Dengan demikian ujar Yusuf, gagal bayar AS akan berdampak pada penurunan harga komoditas, yang berdampak terhadap penurunan kinerja beberapa sektor yang menggantungkan pada komoditas tersebut.

"Dengan melihat analisis di atas maka hal yang kemudian perlu diantisipasi oleh Indonesia adalah dampak spill over dari kondisi yang dialami oleh AS, yang paling terasa adalah pelemahan ekonomi global dan tentu ini juga akan berdampak pada banyak negara. Sehingga potensi kinerja dagang antara Indonesia dengan banyak negara tentu ada sedikit banyak akan terpengaruh jika kondisi dari AS tersebut terjadi secara berlarut-larut," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya