Sri Mulyani Sebut Ekonomi Global Anjlok Dalam 1 Dekade Terakhir
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA Bisnis – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perekonomian global telah mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam satu dekade terakhir. Kesimpulan itu didapatnya setelah membandingkan anjloknya catatan pertumbuhan ekonomi global dan sejumlah negara besar pada satu dekade terakhir dengan dekade sebelumnya.
"Dalam satu dekade terakhir kita saksikan tantangan yang sangat besar, yang ditandai dengan menurunnya kinerja perekonomian global," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-23, di Jakarta, Jumat, 19 Mei 2023.
Dia mengatakan, rata-rata pertumbuhan ekonomi global dalam satu dekade terakhir hanya mencapai 3,1 persen, atau lebih rendah dari dekade sebelumnya yang mencapai 4,2 persen. Bahkan, China yang pada dekade sebelumnya mampu tumbuh hingga dua digit yakni sekitar 10,6 persen, kini telah melambat signifikan menjadi hanya 6,2 persen pada satu dekade terakhir.
Menkeu menjelaskan, salah satu penyebabnya adalah akibat adanya penguatan dinamika perang dagang antara Amerika Serikat dan China, serta akibat upaya pengetatan kembali kebijakan moneter AS pascakrisis finansial global.
Selain itu, lanjut Sri Mulyani, pandemi COVID-19 dan perang di Ukraina juga telah memberi imbas pada kenaikan harga komoditas, dan melonjaknya inflasi global. Apalagi, saat ini dampak perubahan iklim juga dinilai makin sering terjadi.
Sementara untuk dinamika perekonomian nasional sendiri, Menkeu menegaskan bahwa nyatanya sampai saat ini ekonomi Indonesia masih tetap terjaga dengan baik, di tengah berbagai tantangan global tersebut.
"Dengan berbagai gejolak, tantangan, dan di tengah guncangan besar tersebut, ketahanan perekonomian Indonesia tetap terjaga," ujar Sri Mulyani.
"Kerja sama yang luar biasa baik dan dukungan seluruh pihak, terutama dewan perwakilan rakyat dan otoritas lain serta komponen bangsa di dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan, telah memberikan hasil yang nyata bagi perekonomian Indonesia," ujarnya.