Pertumbuhan Penduduk RI Melambat Mulai 2030, Bappenas Ungkap 3 Skenarionya

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.
Sumber :
  • M Yudha P / VIVA.co.id

VIVA Bisnis  – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, memproyeksikan pertumbuhan penduduk Indonesia periode 2020-2045.

Gibran Minta Menpar Gelar Event hingga Convention di Lokasi Pasca-Bencana Guna Pulihkan Ekonomi Setempat

Suharso mengatakan, pertumbuhan penduduk Indonesia diproyeksi akan terus melambat, khususnya mulai tahun 2030 mendatang. Sehingga diperkirakan posisi Indonesia dalam setengah jumlah penduduk terbesar di dunia akan bergeser, setelah menduduki posisi keempat pada tahun 2020 silam.

"Pada 2045 posisi Indonesia akan turun ke peringkat 6, karena pertumbuhan penduduknya melambat sejak tahun 2030-an," kata Suharso dalam acara 'Indonesia Emas 2045' di JCC Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Mei 2023.melambat sejak tahun 2030-an," kata Suharso dalam acara 'Indonesia Emas 2045' di JCC Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Mei 2023.

Tolak PPN Naik Jadi 12 Persen, YLKI Beberkan Ketidakadilan dalam Pemungutan Pajak

Dia mengatakan, proyeksi pertumbuhan penduduk Indonesia 2020-2045 ini dilakukan Bappenas bersama Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan prediksi Bappenas, posisi keempat dan kelima negara berpenduduk terbesar di dunia pada 2045 nantinya akan ditempati oleh Nigeria dan Pakistan.

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
Bappenas Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Pedesaan Harus Bisa Adaptif

Suharso menjelaskan bahwa perhitungan proyeksi penduduk ini dilakukan dengan menggunakan tiga skenario. Pertama adalah skenario tren bisnis seperti biasa tanpa ada kebijakan.

“Hasilnya, angka kelahiran total terus turun sampai 1,9 pada 2045, diiringi dengan angka kematian bayi mencapai 7,85. business as usual tanpa ada kebijakan. "Hasilnya, total fertility rate terus turun sampai 1,9 pada 2045, diiringi dengan infant mortality rate mencapai 7,85," ujarnya.

Skenario kedua yakni skenario moderat, dengan target fertilitas total dijaga di angka 2,0 dan angka kematian bayi di angka 5,8. Sementara skenario ketiga adalah skenario optimis, di mana Indonesia menargetkan usia harapan hidup sebesar 80 tahun. Fertility dijaga di angka 2,0 dan infant mortality rate di angka 5,8. Sementara skenario ketiga adalah skenario optimis, di mana Indonesia menargetkan usia harapan hidup sebesar 80 tahun.

Angka ini diakui Suharso sederajat dengan negara-negara maju, di mana nilai tingkat kesuburan total dalam skenario optimis ini harus dijaga pada angka 2.0 dan angka kematian bayi mencapai 4,2. Sementara untuk hasil proyeksi dengan skenario tren 'business as usual' menunjukkan, jumlah penduduk RI pada 2045 akan mencapai 324 juta atau bertambah 54,42 juta orang dari tahun 2020. 

Suharso menambahkan, Bappenas dan BPS juga mencatat bahwa pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun, dan terus melambat juga setiap tahunnya. Bahkan, proporsi penduduk usia 0-14 tahun turun dari 24,56 persen pada tahun 2020, menjadi 19,61 persen pada tahun 2045. Sementara penduduk usia 65 tahun ke atas naik 6,16 persen, menjadi 14,61 persen pada tahun 2045 mendatang.

"Struktur penduduk saat ini sedang mengalami perubahan yang sangat cepat. Pada 2023, India akan menjadi negara dengan penduduk terbanyak menggantikan Tiongkok. Tiongkok pun diperkirakan sudah mengalami pertumbuhan penduduk negatif sejak 2021 yang lalu," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya