Rupiah Menguat Pagi Ini, Neraca Perdagangan RI Jadi Sorotan

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Selasa pagi, 16 Mei 2023. Terpantau pukul 09.15 WIB rupiah menguat sebesar 17 poin atau 0,10 persen ke posisi Rp 14.787 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 14.804 per dolar AS.

Rupiah Melemah Lagi ke Level Rp 15.932 per dolar AS

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 14.812 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan ditutup melemah hari ini. Dia mengatakan, neraca perdagangan Indonesia pada April 2023 tercatat surplus sebesar US$3,94 miliar.

Dibuka Menghijau, IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan Seiring Kinclongnya Bursa Asia-Pasifik

Uang dolar AS dan rupiah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

"Surplus neraca dagang April 2023 didapatkan dari nilai ekspor yang mencpai US$19,29 miliar dan impor sebesar US$15,35  miliar.  Sehingga surplus april 2023 menguat dibandingkan bulan sebelumnya, meski dicatat lebih rendah dari April 2022," kata Ibrahim dalam risetnya Selasa, 16 Mei 2023. 

Bursa Asia Tersungkur saat Pasar Saham AS Cetak Rekor Tertinggi Usai Donald Trump Umumkan Menkeunya

Ibrahim menuturkan, angka ekspor April 2023 yang mencapai US$19,29 persen secara bulanan ini merupakan pola musiman karena adanya momentum libur Hari Raya Idul Fitri.

"Nilai ekspor Indonesia April 2023 mencapai US$19,29 miliar atau turun 17,62 persen dibanding ekspor Maret 2023 yoy (year on year). Dibanding April 2022 yoy, nilai ekspor turun sebesar 29,40 persen," jelasnya. 

Rupiah melemah terhadap dolar AS.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa

Menurutnya, jika secara tahunan, nilai ekspor pada April 2023 mengalami kontraksi sebesar 30,35 persen yoy. Kontraksi tersebut dipengaruhi turunnya harga komoditas unggulan.

Ibrahim menilai, untuk ke depan kinerja ekspor diperkirakan akan terus melemah akibat penurunan harga komoditas yang didorong oleh melemahnya permintaan global, di tengah tingginya inflasi dan berlanjutnya kenaikan suku bunga kebijakan.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun, ditutup melemah direntang Rp 14.780-Rp 14.850," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya