Industri Cold Chain Indonesia Tumbuh, Taiwan Gencarkan Penjajakan
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA Bisnis – Industri cold chain atau rantai pendingin di Indonesia diakui mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan transaksi jual beli online untuk kebutuhan pokok di e-Commerce, seperti makanan, minuman, suplemen, dan sejenisnya.Â
Selain itu, pertumbuhan juga didorong oleh peningkatan permintaan pasar terhadap makanan beku atau frozen food yang naik pesat akibat pandemi COVID-19 beberapa tahun kemarin.Â
Pada tahun 2022 yang lalu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meresmikan cold storage berkapasitas 300 ton di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Melihat peluang ini, industri cold chain Taiwan bergerak cepat untuk ambil bagian dalam persaingan menjajaki pasar Indonesia. Taiwan External Trade Development Council (TAITRA)Â bekerja sama dengan Taiwan Cold Chain Association (TCCA) menyelenggarakan seminar hingga misi dagang guna mempromosikan teknologi dan layanan inovatif industri cold chain Taiwan.
Melalui acara tersebut TAITRA berupaya membantu memfasilitasi industri cold chain Taiwan dengan pemasaran internasional, teknologi cold chain, serta layanan ekspor di pasar Indonesia.
Chairman Luckyear Microelectronics, Mr. Lucky M.J. Lin selaku pemimpin grup Taiwan Trade Mission for Cold Chain Industry mengatakan bahwa TAITRA pertama kali mengadakan pertemuan cold chain ini. Perusahaan-perusahaan dari Taiwan, lanjut dia, akan menyediakan informasi terbaru tentang teknologi dan informasi tentang cold chain Taiwan.Â
Perusahaan-perusahaan asal Taiwan tersebut juga pertama kali datang ke Indonesia, untuk menjalin kerja sama dengan rekan-rekan cold chain yang ada di indonesia.
"Di Taiwan kenapa cold chain perkembangannya bagus? Karena mereka menerapkan dasar-dasar cold chain kemudian juga mementingkan tentang ekspedisinya, jalur-jalur untuk cold chain, dan untuk update-update terbarunya di cold chain," katanya dikutip dalam keterangan tertulis, Senin, 15 Mei 2023.
Ia melanjutkan Ada 4 bidang utama cold chain Taiwan yang hadir kali ini, pertama sistem untuk cold chain, kedua kendaraan untuk cold chain, ketiga sistem Internet of Things (IOT) dari awal sampai akhir. "Dan keempat karena indonesia daerahnya luas, kita ada sistem cold chain khusus untuk daerah pertanian Indonesia," katanya.
Semua upaya tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat memberikan panduan dan pengenalan yang komprehensif kepada pejabat, distributor, dan agensi Indonesia, serta mempromosikan pemahaman tentang seberapa besar ruang yang tersedia untuk perluasan industri cold chain dan kemitraan antara Taiwan dan Indonesia.
Topik yang dibahas dalam seminar antara lain mencakup keuntungan teknologi dan layanan cold chain Taiwan, perencanaan kolaborasi rantai pendingin Taiwan-Indonesia, dan pentingnya logistik rantai pendingin yang terhubung dengan cloud.Â
Cold Chain Seminar & Business Matchmaking Meetings juga menawarkan platform untuk berbagi pengetahuan dan menjajaki peluang kemitraan, yang dapat menghasilkan industri rantai pendingin yang lebih efisien dan ekonomis.Â
Melalui upaya ini, TAITRA dan TCCAÂ berharap tidak hanya memperkuat kolaborasi rantai pendingin saja, tetapi juga membantu memicu imajinasi dan inovasi industri.
Dalam Cold Chain Seminar & Business Matchmaking Meetings tersebut juga turut diperkenalkan produk-produk Taiwan yang berkualitas tinggi dalam industri cold chain yang mencakup empat aspek utama industri cold chain, yaitu peralatan pendingin dan transportasi cold chain; perencanaan dan konsultasi sistem logistik cold chain; pengembang kawasan industri; dan layanan pengiriman & kurir dengan peralatannya.
Perusahaan yang berpartisipasi dalam acara ini antara lain Systech (pemimpin GPS dan pelacak kendaraan); Advantech (produsen komputer industri global terkemuka); Aptobject (integrasi sistem dengan perangkat IoT dan platform cloud); Proadvancer (pembangunan dan perencanaan pusat logistik); Flutai (spesialisasi dalam transportasi distribusi bersama multi-suhu, dan kendaraan layanan bandara); Luckyear (spesialisasi dalam IQF, Freezer Terowongan Beku Cepat Individual); Nanshiuh (peralatan penyimpanan kontainer baja, roll cage, rak baja); Long Long Clean Room (khusus dalam panel partisi firewall, panel tahan api rockwool, panel freezer insulasi panas PIR); King Sun (pemimpin menara pendingin); Ama Tech (pemilik produk kipas HVLS); dan Mundo (bantalan penyerap makanan, bantalan makanan laut, bantalan gel es).
Sementara itu Chairman Taiwan Cold Chain Association (TCCA), Mr. Lin menuturkan bahwa karena saat ini ada perubahan jaringan internet dari 4G ke 5G, maka industri cold chain pun juga berinovasi mengikuti perkembangan tersebut. Oleh karena itu mereka membentuk TCCA untuk perubahan yang lebih maju lagi khususnya pada sistem 5G mereka, dan di dalam asosiasi tersebut mereka bersama-sama mengikuti perkembangan dari 4G ke 5G pada industri cold chain.
"Kenapa dia 4G ke 5G? Kalo jamannya 4G itu masih harus melakukan kontak telepon jika ada kerusakan pada sistem cold chain. kalo sistem di indonesia rusak pake sistemnya taiwan mereka harus telfon taiwan bahwa rusak. Tapi kalau sudah 5G, belum ditelepon pun mereka sudah tahu, tanpa kita kasih tahu kerusakannya mereka sudah tahu. Jadi sekarang sistemnya sudah direct," tutur Mr. Freezer Lin.