Risiko Global Terhadap Stabilitas Sistem Keuangan RI Masih Ada, BI Waspada

Gedung Bank Indonesia.
Sumber :
  • VIVA/Andry Daud

VIVA Bisnis – Bank Indonesia (BI) masih mewaspadai risiko yang berasal dari luar atau global. Sebab, kondisi perekonomian dan kerentanan masih terus terjadi yang bisa berdampak kepada stabilitas sistem keuangan.

Perkuat Ekonomi di Lamsel, Egi-Syaiful Ingin Lahirkan Wirausaha Baru

Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Yati Kurniati mengatakan, adanya perbaikan ekonomi global di tengah pengetatan tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) dan Eropa mengakibatkan prospek penurunan inflasi global berjalan lambat.

“Selain itu, juga dapat mendorong berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter di negara maju meskipun diperkirakan hampir mencapai puncaknya,” kata Yati dalam Peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan Rabu, 10 Mei 2023.

Prabowo Temui Presiden Luong Cuong, Ingin Kerja Sama Ekonomi Diperkuat

Ilustrasi aktivitas perbankan

Photo :
  • U-Report

Meski demikian, BI memandang kondisi perbankan di Indonesia masih terjaga dengan baik. Hal itu tercermin dari kredit yang mempertahankan level pertumbuhan sebesar 9,93 persen year on year (yoy) pada Maret 2023.

Posisi Utang Luar Negeri RI di Kuartal III-2024 Capai US$427,8 Miliar, Tumbuh 8,3%

“Hal tersebut lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan kredit yang negatif pada periode pandemi. Kemudian, intermediasi pembiayaan turut didukung oleh kinerja korporasi yang terjaga dan konsumsi rumah tangga yang tetap kuat,” ujarnya.

Yati melanjutkan, pada pembiayaan hlirisasi juga berpeluang mengakselerasi pertumbuhan kredit. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan bahwa kebutuhan investasi hilirisasi ke depan sebesar US$153 miliar

“Saat ini, pembiayaan hilirisasi atau smelter masih didominasi ULN. Hilirisasi bukan hanya di sektor tambang tapi juga harus mendorong di sektor pertanian, perkebunan, dan yang terkait dengan perikanan, karena sektor tersebut bisa memperkecil disparitas pendapatan,” imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, BI hingga saat ini terus mewaspadai sejumlah potensi tantangan ke depannya.

"Kami terus memantau dan mewaspadai sejumlah tantangan yang dapat muncul ke depan. Baik dari perlambatan ekonomi dunia, berlanjutnya kondisi keketatan perbankan dan pasar keuangan global," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya