BSI Alami Gangguan, Pengusaha Aceh Merugi Tak Bisa Transaksi

Ilustrasi pengusaha Aceh gagal pembelian LPG lantaran BSI bermasalah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

VIVA Bisnis – Kalangan pengusaha di Aceh mengaku kecewa dengan layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang sejak kemarin Senin, 8 Mei 2023 mengalami gangguan bahkan tidak bisa digunakan untuk bertransaksi.

KPU Ungkap Ketersediaan Jaringan Internet Masih Jadi Kendala Pilkada Serentak di Sejumlah Daerah

Padahal BSI merupakan bank pelat merah milik BUMN yang banyak digunakan oleh warga Aceh untuk bertransaksi karena bank konvensional tidak lagi beroperasi di tanah rencong.

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) wilayah Aceh, Nahrawi Noerdin mengaku kecewa dengan BSI, saat error layanan yang terjadi di BSI tidak ada solusi bagi pemilik SPBU untuk melakukan penebusan minyak ke Pertamina.

Anindya Supports Prabowo’s Call for Entrepreneurs to Aid Students

BSI Maslahat yang merupakan strategic partner PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyalurkan berbagai program Menebar Kebaikan Ramadan senilai total 10 miliar rupiah selama Ramadan 1444 H.

Photo :
  • Dok. BSI Maslahat.

Kekecewaan disampaikan Nahrawi Noerdin setelah gagal melakukan penebusan pembelian minyak dan LPG ke Pertamina melalui BSI.

Final Mekaarpreneur, PNM Siapkan Nasabah Terbaik Terjun di Pasar Digital

"Kalau BSI error sistemnya seperti ini, bisa kosong bahan bakar minyak di seluruh SPBU di Aceh, karena kita tidak bisa menarik dan mentransfer uang penebusan BBM di Pertamina melalui BSI,” kata Nahrawi kepada wartawan, Selasa, 9 Mei 2023.

Menurut Nahrawi, sebelum BSI terbentuk, transaksi penebusan minyak oleh pemilik SPBU bisa dilakukan di sejumlah bank, karena ada sistemnya di setiap bank yaitu host to host. Namun sekarang sistemnya hanya ada di satu bank yaitu BSI untuk di Aceh, maka jika BSI error otomatis semua terhambat.

"Kondisi seperti ini bisa menjadi pelajaran dalam mengambil kebijakan, seharusnya ada bank konvensional lain satu di Aceh yang memiliki sistem host to host, jadi ada solusi saat satu bank error," katanya.

Nahrawi Noerdin mengaku hingga saat ini pelayanan bank syariah di Aceh masih cukup jauh dari harapan, terutama bagi kalangan dunia usaha.

Ketika hal-hal yang menyangkut masalah layanan primer sebuah lembaga keuangan saja masih terkendala dan jadi keluhan masyarakat.

Jika kondisi ini terus berlarut, kata dia, Aceh jadi terisolir secara nasional dan internasional dalam urusan transaksi keuangan. “Akses dan layanan keuangan yang bisa dinikmati oleh saudara-saudara kita di seluruh Indonesia tidak bisa dinikmati di Aceh. Itu cukup besar pengaruhnya bagi dunia usaha dan bagi perekonomian Aceh,” katanya.

Ilustrasi SPBU

Photo :
  • vstory

Sementara itu, Corporate Secretary BSI Gunawan Arief Hartoyo mengatakan, saat ini layanan transaksi BSI di sejumlah cabang sudah berangsur pulih.

“Alhamdulillah, saat ini sekitar 1.200 unit ATM BSI pulih dan secara bertahap kantor-kantor BSI telah Kembali beroperasi. Kami senantiasa akan memantau perkembangan secara berkelanjutan,” ujar Arief Hartoyo dalam keterangannya.

Hingga pukul 15:45 WIB, layanan mobile banking BSI masih tidak bisa digunakan. Sementara untuk pelayanan tarik tunai di sejumlah ATM sudah bisa digunakan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya