Gubernur BI Prediksi Transaksi Perbankan Digital 2023 Tembus Rp 64.000 Triliun

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Bisnis – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memprediksi, layanan transaksi perbankan digital bisa mencapai lebih dari Rp 64.000 triliun sepanjang tahun 2023 ini. Sementara itu, transaksi e-commerce diperkirakan dapat mencapai Rp 533 triliun.

BI Catat Harga Properti Naik, Penjualan Merosot 7,14 Persen

"Karena upaya-upaya elektronifikasi transaksi telah dilakukan oleh pemerintah baik di pusat maupun di daerah, dan penggunaan sarana digital dalam ekonomi dan sistem pembayaran dari yang besar sampai yang ke pasar-pasar tradisional UMKM juga sudah terjadi, bahkan di rumah-rumah ibadah," kata Perry dalam acara 'Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023', Senin, 8 Mei 2023.

Dia memastikan, BI pun telah berkomitmen untuk menjalankan digitalisasi sistem pembayaran, sebagai episentrum ekonomi keuangan digital.

Operasional Bank Indonesia Libur saat Pilkada, Tak Ada Layanan BI-RTGS hingga SKNBI

Apalagi, saat ini BI juga sudah menjalankan program BI Fast, guna mempermudah transaksi digital antarbank. Nilai transaksi BI Fast kini sudah mencapai Rp 1 triliun per hari.

"Tidak hanya satu nusa konektivitas digital, BI Fast akan kita sambungkan dengan gerbang pembayaran nasional maupun infrastruktur sistem pembayaran digital lainnya," ujarnya.

OJK Sebut Pilkada 2024 Bakal Beri Dampak Positif ke Ekonomi Lokal

Ilustrasi pembayaran QRIS

Photo :
  • qris.id

Selain itu, Perry mengatakan bahwa BI juga tengah mendorong seluruh pihak untuk menerapkan pembayaran menggunakan Quick Response Indonesian Standard (QRIS). Pada tahun 2023 ini diperkirakan ada 45 juta pengguna QRIS, dan sekitar 90 persennya adalah para pelaku UMKM di pasar-pasar tradisional.

“Kita juga sudah maju di industri bagaimana menggunakan layanan bahasa pembayaran yaitu standar nasional open API pembayaran adalah satu visi satu bahasa," ujarnya.

Ilustrasi KPR

Meski Harga Rumah Melambat, KPR Tetap Jadi Andalan Mayoritas Konsumen

Mayoritas masyarakat ternyata masih mengandalkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk membeli rumah primer mereka.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024