Menko Airlangga Ungkap Capaian Ekonomi RI Kuartal I-2023 Berhasil Tumbuh di Atas China dan AS

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan, capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2023 yang mencapai 5,03 persen merupakan sesuatu yang tidak biasa.

5 Alasan Inflasi Tetap Terkendali Meski PPN Jadi 12 Persen pada 2025

Sebab, jika dibandingkan dengan sejumlah negara lainnya di dunia, pertumbuhan ekonomi RI kuartal I-2023 masih lebih besar dari China (4,5 persen), Amerika Serikat (1,8 persen), Uni Eropa (1,3 persen), Korea Selatan  (0,8 persen), dan Jerman (0,2 persen).

"Indonesia melakukan hal yang tidak biasa. Bukan karena ekonomi kita pertumbuhannya mencapai 5 persen dalam 6 kuartal berturut-turut menjadi business as usual," kata Airlangga dalam 'Opening Ceremony of Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023', Senin, 8 Mei 2023.

Bakrieland Ambil Alih Hotel Aston Sidoarjo City

"Tapi (ekonomi) kita berhasil tumbuh di tengah ketidakpastian global, dan kita lebih tinggi dari rata-rata negara lain," ujarnya.

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Relawan AAJ Sowan ke Jokowi, Tegaskan Tidak Bicara Politik

Karenanya, Airlangga pun mengaku sangat berterima kasih kepada Gubernur BI, Perry Warjiyo dan jajarannya, dalam gerakan penanganan inflasi yang terus bergulir sehingga menurunkan inflasi April 2023 menjadi sebesar 4,33 persen dari sebelumnya 4,97 persen di bulan Maret 2023.

"Jadi ini juga sebuah capaian luar biasa. Terima kasih Pak Gubernur BI dan para gubernur di masing-masing provinsi yang juga sudah sangat membantu," kata Airlangga.

Selain itu, capaian ekonomi RI lainnya di kuartal I-2023 adalah Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih tinggi di level 122,3 pada bulan maret 2023, serta PMI manufaktur yang juga naik di level 52,7.

Sehingga, lanjut Airlangga, hal ini tentunya menunjukkan bahwa ekonomi nasional sudah berada dalam 'track' yang positif.

"Cadangan devisa terus meningkat menjadi US$145,2 miliar, neraca perdagangan surplus 35 bulan berturut-turut sebesar US$2,91 miliar," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya