BPS Sebut Berakhirnya PPKM Berdampak Positif ke Ekonomi

Ilustrasi penerapan kebijakan PPKM.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Bisnis – Berakhirnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Desember 2022 lalu disebut telah berdampak positif terhadap ekonomi RI. Mobilitas masyarakat pun meningkat di seluruh sektor transportasi.

Gibran Minta Menpar Gelar Event hingga Convention di Lokasi Pasca-Bencana Guna Pulihkan Ekonomi Setempat

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Edy Mahmud mengatakan, meningkatnya mobilitas masyarakat pasca dicabutnya PPKM terlihat dari berbagai aspek.

"Berakhirnya PPKM di bulan Desember 2022 ini menunjukkan berdampak positif terhadap ekonomi Indonesia, karena mobilitas penduduk juga semakin tinggi. Ini terlihat dari jumlah penumpang dari seluruh transportasi mengalami peningkatan," kata Edy dalam konferensi pers Jumat, 5 Mei 2023.

Tolak PPN Naik Jadi 12 Persen, YLKI Beberkan Ketidakadilan dalam Pemungutan Pajak

Selain Angkutan, Wisatawan Juga Naik

Kondisi Ibu Kota Jakarta saat PPKM. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Nadia Siswi Kristen 9 Tahun di Madrasah Islam Kini Dapat Bantuan

Edy menjelaskan, untuk angkutan rel setelah berakhirnya PPKM tercatat naik sebesar 69,37 persen, angkutan laut naik 13,30 persen, dan angkutan udara naik 58,18 persen.

"Ini tercatat juga pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara kita, naik pada kuartal I naik sekitar 508,87 persen. Jadi ini berakhirnya PPKM sangat berpengaruh," ujarnya.

Selain itu, jelas Edy, rata-rata tingkat penghunian kamar hotel meningkat 3,62 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

"Serta ada beberapa penyelenggaraan kegiatan nasional, maupun internasional yang juga menunjukkan peningkatan mobilitas masyarakat turut mendorong peningkatan kegiatan ekonomi," jelasnya.

Sementara untuk daya beli masyarakat pada kuartal I-2023 tercatat inflasi RI cukup terkendali. Pada Maret 2023 inflasi sebesar 4,97 persen year on year (yoy), sedangkan secara kuartalan atau (qtq) sebesar 0,68 persen.

Adapun untuk indeks penjualan ritel menunjukkan pertumbuhan 1,58 persen. Dalam hal ini penjualan mobil secara wholesale naik 7 persen, dan penjualan sepeda motor naik 44,47 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya