Bulog Gelontorkan Bantuan Beras Tahap Kedua untuk 21,3 Juta Keluarga

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Gudang Bulog
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Pemerintah melalui Perum Bulog mulai melakukan pendistribusian bantuan pangan beras tahap ke-2. Bantuan itu diberikan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 38 provinsi.

Prabowo Percepat Target Swasembada Pangan Jadi 2027, Zulhas Ungkap Strateginya

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, bantuan tahap ke-2 mulai didistribusikan pada 2 Mei 2023. Hal tersebut dilakukan menyusul hampir rampunngnya pendistribusian tahap pertama.

“Kita tidak ingin ada jeda antara pendistribusian tahap 1 dan 2, mengingat beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang dikonsumsi setiap hari, sehingga saat pendistribusian tahap 1 hampir rampung paralel langsung kita lanjut tahap 2. Tentunya banyak KPM yang sudah menunggu realisasi bantuan tahap ke-2 ini,” kata Arief dalam keterangannya Rabu, 3 Mei 2023.

Zulhas Tegaskan Indonesia Tak Impor Beras pada 2025, Ada Tapinya

Bulog siap salurkan beras berkualitas 200 ribu ton.

Photo :
  • Bulog.

Arief menjelaskan, hingga 2 Mei 2023 atau hari pertama penyaluran bantuan beras tahap 2. Perum Bulog telah menyalurkan sebanyak 1.680 ton beras, jumlah tersebut setara bantuan bagi 168 ribu KPM.

Bulog Kini Langsung Diawasi Prabowo, Zulhas: Enggak Bisa Komersial Lagi

"Realisasi pendistribusian tertinggi di provinsi Maluku sebanyak 878 ton atau 68 persen dari total alokasi bantuan di provinsi Maluku sebanyak total 1.285 ton," jelasnya.

Arief mengatakan, sama seperti bantuan beras tahap pertama, bantuan tahap ke-2 ini juga akan disalurkan kepada 21,3 juta KMP di 38 provinsi dengan mengoptimalkan stok beras Bulog di 26 Kantor Wilayah se-Indonesia.

Pada pendistribusian juga kata dia, tetap menggandeng tiga perusahaan ekspedisi besar, yaitu PT Pos Indonesia (Persero), PT Jasa Prima Logistik (JPL), dan PT DNR . Sehingga bisa dipantau dan dipastikan posisi pendistribusian per-item-nya.

“Dalam pendistribusian bantuan tahap 2 ini tidak ada spesifikasi yang dikurangi, kualitas beras tetap terjaga baik, beras yang kita salurkan ini adalah beras baru. Untuk pelayanan kita terus lakukan perbaikan agar lebih cepat dan mudah. Pendistribusian tetap dilakukan by name by address sesuai data KPM dari Kemensos. Kualitas produk, akurasi dan kecepatan menjadi prioritas,” ujarnya.

Arief mengungkapkan, gerak cepat pendistribusian bantuan beras ini juga sebagai upaya pengendalian inflasi setelah Idul Fitri. Pasalnya, beras menjadi salah satu komoditas pangan yang memberikan andil pada inflasi.

“Saat ini kita optimalkan dua instrumen untuk mengamankan harga beras di tingkat konsumen, yaitu penyaluran bantuan pangan beras bagi 21,3 juta KPM dan pelaksanaan operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan mendistribusikan beras SPHP Bulog ke pasar tradisional dan ritel modern. Untuk menjaga harga beras di tingkat petani kita juga terus dorong Bulog untuk tingkatkan penyerapan dalam negeri di musim panen ini sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP),” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya