Energi Mega Persada Cetak Laba Bersih US$17,4 Juta pada Kuartal I-2023
- EMP.id
VIVA Bisnis – PT Energi Mega Persada Tbk berhasil membukukan laba bersih sebesar US$17,4 juta pada kuartal I-2023. Angka itu tercatat meningkat 72 persen dibandingkan kuartal I-2022.
Direktur Utama & CEO Â Energi Mega Persada Syailendra SÂ Bakrie mengatakan, pada kuartal I-2022 laba bersih hanya sebesar US$10,2 juta dibandingkan kuartal I-2023 yang sebesar US$17,4 juta.
"Untuk periode kuartal I-2023 laba Bersih Perusahaan meningkat sebesar 72 persen," kata Syailendra dalam keterangannya Senin, 1 Mei 2023.
Syailendra menuturkan, sedangkan untuk penjualan bersih tercatat mengalami sedikit penurunan sebesar 8 persen dari US$112 juta di kuartal I-2022 menjadi US$102 juta di kuartal I-2023.
"Penurunan tersebut terjadi dikarenakan oleh penurunan produksi gas dan harga jual minyak yang lebih rendah. Produksi gas EMP turun sebesar 25 persen dari 211 juta kaki kubik gas per hari di kuartal I-2022 menjadi 157 juta kaki kubik gas per hari di kuartal I-2023," jelasnya.
Syailendra menjelaskan, penurunan itu juga disebabkan oleh fluktuasi harga minyak dunia juga berdampak terhadap penurunan harga jual minyak EMP yang sebesar US$79,23/bbl di kuartal I-2023. Dibandingkan dengan harga jual minyak yang tinggi di level US$103,40/bbl di kuartal I-2022.
Menurutnya, produksi gas yang rendah itu disebabkan oleh dua faktor. Pertama, penurunan produksi gas dari aset Kangean dikarenakan kontrak jual beli gas yang sedang dalam proses pembaruan dengan para pembeli di Jawa Timur.
"Setelah proses pembaruan kontrak jual beli gas tersebut diselesaikan, harapannya produksi gas dari Kangean akan meningkat secara bertahap," ujarnya.
Kedua jelas dia, adanya penghentian sementara atas produksi gas dari aset gas Sengkang sambil menunggu penyelesaian perpanjangan dan pembaharuan kontrak jual beli gas dengan pembeli di Sulawesi.
"Kontrak jual beli gas untuk Sengkang sudah diselesaikan. Sengkang telah memulai kembali produksi gasnya, dan pasokan gas dari Sengkang diharapkan akan meningkat di kuartal II-2023," ucapnya.
Kendati demikian, Syailendra menegaskan bahwa EMP tetap mampu mencatatkan laba bersih sebesar US$17,4 juta di kuartal I-2023. Di mana laba bersih itu merefleksikan kenaikan sebesar 72 persen.
"Hal ini disebabkan Beban Pajak yang lebih rendah yang dibukukan di kuartal I-2023 (dibandingkan dengan beban pajak di kuartal I-2022)," tandasnya.